I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tubuh makhluk
hidup pada umumnya tersusun atas sel. Sel tersebut, berupa protoplasma yang merupakan satuan struktural, fungsional, dan
hereditas makhluk hidup.
Jaringan yaitu
struktur yang dibentuk oleh sekumpulan sel-sel yang biasanya memiliki
sifat-sifat morfologis dan fungsi yang sama. Jaringan epitel yaitu jaringan
yang terdiri atas sel-sel yang biasanya bentuknya sams yang berkumpul dengan
sangat erat dengan bahan extra seluler atau matriks yang sangat sedikit.
Untuk lebih mengetahui
dan memahami hal-hal sehubungan dengan jaringan epitel, maka dilakukanlah
praktikum dengan penggunaan suatu alat yaitru mikroskop. Agar lebih mempermudah
mahasiswa mengetahui dengan tidak hanya mempelajari handbooknya.
B. Tujuan
Praktikum
1.
Pengamatan
I
Untuk
mengamati kelenjar mukosa dan serosa
2.
Pengamatan
II
Untuk
mengamati kelenjar keringat dan kelenjar sebaceus
3.
Pengamatan
III
Untuk
mengamati kelenjar adrenal
4.
Pengamatan
IV
Untuk mengamatikelenjar uniselulerdan
kelenjar multiseluler
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaringan epitel merupakan satuan lapisan dari sel-sel yang
susunannya rapat, matriks ekstra selnya sedikit dan biasanya membatasi
rongga-rongga di dalam tubuh atau menutupi permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya
dinamakan epitel penutup. Jaringan epitel dapat juga dijumpai pada berbagai
kelenjar, oleh sebab itu dinamakan epitel kelenjar (Adnan dan Halifah, 2011).
Jaringan epitel memiliki fungsi yang sesuai dengan posisi
yang sesuai dengan posisi sel pada
organisme, seperti sebagai alat proteksi, sebagai organ eksteroreseptor,
sebagai alat sekresi, sebagai alat osmoregulasi, membantu proses respirasi,
sebagai alat geraksebagai alat nutrisi, sebagai alt absobsi dan membantu
pembentukan vitamin D dari provitamin D (Kimbal, 1998).
Menurut (Anonim, 2011), jaringan dapat dibedakan atas: a.
Jaringan epitel penutup yang berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan
lainnya. Terdapat pada permukaan tubuh,
permukaan organ, (dinding sebelah dalam saluran pencernaan dan pembuluh
darah).b. Jaringan epitel elenjar,
yaitu: kelenjar endokrin yang merupakan
kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Sekret yang dihasilkan
langsung masuk ke pembuluh darah sehingga disebut kelenjar buntu. Sekret yang
di hasilkan disebut hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah Kelenjar tiroid
kelenjar paratiroid dan adrenal. Kelenjar endokrin berhubungan dengan kapiler
darah sehingga hasil sekresi kelenjar ini masuk ke pembuluh darah dan mengalir
bersama aliran darah. Kelenjar Eksokrin,
merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil
sekresi‑nya. Zat sekret dapat berupa enzim,
keringat, dan air ludah. Kelenjar eksorin ada yang uniseluler dan ada yang
multiseluler. Kelenjar eksorin multiseluler memiliki saluran untuk menyalurkan
hasil sekresi ke permukaan epitelium, Contoh : Sel goblet, yaitu sel epitelium
penghasil mukus (lendir) yang terdapat pada saluran usus halus dan saluran
pernafasan.
Jaringan epitel kelenjar yaitu jaringan yang dibentuk oleh
sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya
berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan
sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan
dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekretori. Kelenjar dibentuk
dari jaringan epitel. Sel-sel epitel berproliferasi dan menembus ke dalam
jaringan penyambung atau jaringan ikat. Mereka dapat mempertahankan hubungannya
dengan epitel atau tidak. Bila hubungan tidak dipertahankan, terbentuk kelenjar
endokrin. Sel-sel kelenjar ini dapat tersusun dalam bentuk tali atau folikel.
Lumen folikel m engumpulkan sejumlah besar sekresi. Bila hubungan dipertahankan
maka terbentuk kelenjar eksokrin (Halifah dan adnan, 2011).
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Hari/
tanggal : Kamis/ 28 April 2011
Pukul : 11.40 – 13.20 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi
FMIPA UNM
B. Alat
dan Bahan
Alat :
1.
Mikroskop
2.
Preparat
Bahan
:
1.
Papilla
sierkumvalata dan pankreas
2.
Human
brown skin
3.
Kelenjar
adrenal
4.
Duodenum/
intestinue
C. Prosedur
Kerja
1. Menyediakan
alat dan bahan yang disediakan
2. Menempatkan
mikroskop pada ruang yang bercahaya
3. Mengamati
preparat uniseluler dan kelenjar multiseluler kemudian meletakkannya diatas
meja sediaan
4. Mengamati
preparat yang telah terlihat pada mikroskop
5. Menggambar
hasil pengamatan
6. Melakukan
poin 3 sanpai poin 5 pada preparat kelenjar adrenal,duodenum, papilla sirkumvalata dan pankreas, human bown
skin.
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Praktikum
Pengamatan
I :
Bahan
: Papilla sirkumvalata dan pankreas
Pulau langerhans dari pankreas
|
Katerangan :
|
Pembesaran 10
x 10
|
1.
Pulau langerhans
2.
Inti sel sentro asiner
3.
Sel alfa
4.
Sel beta
5.
Acini serosa
|
Kedudukan kelenjar serosa
|
Katerangan :
|
Pembesaran 10
x 10
|
1.
Kelenjar mukosa
2.
Kelenjar serosa
3.
Epitel pipih selapis
4.
Papilla filiformis
5.
Epitel kubus selapis
|
Pengamatan II :
Bahan : Human brown skin
Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceus
|
Katerangan :
|
Pembesaran 10
x 10
|
1.
Kelenjar sebaceus
2.
Kelenjar keringat
3.
Bulbus rambut
4.
Papila rambut
5.
Matriks rambut
6.
Folikel rambut
|
Pengamatan III :
Bahan : Kelenjar adrenal
Mengamati kelenjar endokrin
|
Katerangan :
|
Pembesaran 10
x 10
|
1.
Daerah glomerolus
2.
Daerah korteks
3.
Daerah medula
4.
Zona retikularis
5.
Zona vasikularis
6.
Zona glomerolus
|
Pengamatan
IV :
Bahan
: Duodenum
Mengamati kelenjar uniseluler dan multiseluler
|
Katerangan :
|
Pembesaran 10
x 10
|
1. Sel orgenlukin
2. Sel epitel
silindris
3. Membran basal
4. Sel goblet
5. Inti sel
|
B. Pembahasan
1.
Pengamatan
I
Dari hasil
pengamatan terlihat bagianpulau langerhans
dari pankreas, terdapat inti sel sentro asiner, sel alfa, sel beta, dan
acini serosa. Dimana pada pulau langerhans yang dikelilingi oleh serosa dan di
dalamnya terdapat sel alfa yang terdiri atas dua inti sel sentro asiner dan sel
beta yang terdiri dari sati inti sel sentro asiner. Adapun pada papilla
sirkumvalata, terlihat jelas adanya kelenjar mukosa yang tersusun atas epitel
kubus selapis, kelenjar serosa yang tersusun oleh epitel pipih selapis, papilla
filiformis dan letak kelenjar mukosa lebih ke bawah dari pada kelenjar serosa .
Kelenjar mukosa, sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya
pyramidal dengan bagian puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau
premusin sebagai pembentuk lendir.Kelenjar serosa, sekret kelenjar serosa
bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin. Terkadang sekret
tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis. Sel
kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak
agak ditengah. Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic reticulum
sehingga pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya tampak gambaran
yang bergaris-garis.
2.
Pengamatan
II
Pengamatan
kedua, membandingkan bagian-bagian segemen sekretori dan segmen pada kelenjar
keringat terdapat pula kelenjar sebaceus, kelenjar keringat, bulbus rambut,
papilla rambut, matriks rambut dan folikel rambut
3.
Pengamatan
III
Pengamatan
ketiga kelenjar adrenal. Secara
anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior
(depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan
tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri
adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram. Secara histologis, terbagi
atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks berbobot sekitar 90%
massa kelenjar, pada orang dewasa bagian ini diklasifikasi lebih lanjut menjadi
tiga lapisan zona: zona glomerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis.
4.
Pengamatan
IV
Hasil dari pengamatan
ini diperoleh hasil bahwa pada duodenum yaitu penampang melintang usus terdapat
sel goblet yang terletak antara sel-sel epitel
usus dan sel argentafin dan terdapat pula crypt of lieberkuhn diantara
vili-vili usus pada daeraha mukosa.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Kelenjar
serosa , produknya bersifat encer dan seringkali kaya protein. Sedangkan
kelenjar mukosa , produknya bersifat kental dan seringkali kaya karbohidrat.
2.
Kelenjar
minyak adalah kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang
mengeluarkan minyak yang disebut sebum. Fungsi kelenjar minyak, yang
mengeluarkan pelumas dan lemak lainnya, penting bagi kesehatan kulit kita.
3.
Kelenjar
adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga
yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan
respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol
dan hormon adrenalin.
4.
Kelenjar
Uniseluler, Kelenjar jenis ini tidak mempunyai saluran keluar, karena biasanya
terdapat pada epitel permukaan ,misalnya pada epitel usus. Sedangkan kelenjar
Multiseluler , yang tergolong kedalam kelenjar multiseluler adalah lembaran
epitel yang terdiri atas sel-sel sekretoris, akan tetapi sebagian besar
kelenjar multiseluler merupakan invaginasi lembaran epitel ke dalam jaringan
ikat di bawahnya.
B.
Saran
1.
Untuk
praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil
praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.
Untuk
asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar
praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.
Untuk
laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat melakukan
praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.
Daftar
Pustaka
Adnan, Halifah
Pagarra. 2011. Penuntun Praktikum
Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi
FMIPA
UNM.
Anonim, 2010. Jaringan Dasar pada Dewan. http://rezkianggriani. Blogspot .com/2010/12/kelenjar
.
html.
Diakses tanggal 23 April 2011.
Kimbal,
John. 1998. Biologi. Jakarta :
Erlangga.
Pagarra,
Halifah, Adnan. 2010. Struktur hewan.
Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar