I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem Integumen merupakan suatu sistem
yang sangat bervariasi, sehingga strukturnya tersusun oleh organ atau struktur
tertentu dengan memiliki fungsi yang bermacam-macam.
Sistem Integumen
dapat dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat-derivat dari
kulit. Kulit yang sebenarnya terdiri dari lapisan utama, yaitu epidermis dan
dermis. Derivat Integumen adalah struktur tertentu dimana secara embriogenik
yang berasal dari salah satu atau kedua lapisan dari kulit yang sebenarnya.
Derivatnya seperti Bulu, sisik, Tanduk, Rambut, Kuku, Cakar, dan Sisik Tanduk
(Cangkang).
Untuk lebih
mengetahui dan memahami hal-hal sehubungan dengan sistem integumen, maka dilakukanlah
praktikum dengan beberapa bahan. Agar lebih mempermudah mahasiswa mengetahui
dengan tidak hanya mempelajari handbooknya.
Hal-hal
tersebutlah yang melatarbelakangi di adakannya percobaan dengan judul sistem
integumen. Agar kita dapat melihat secara langsung bagian-bagian dari bahan
yang akan diamati.
B.
Tujuan
Praktikum
1.
Pengamatan
I
Untuk mengamati integumen dan derivatnya
2.
Pengamatan
II
Untuk mengamati struktur bulu
3.
Pengamatan
III
Untuk mengamati
struktur anatomi sisik tanduk
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Komponen utama sistem integumen adalah
kulit yang menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Kulit terdiri atas
epidermis, (suatu jaringan epitel) dan dermis (suatu jaringan ikat). Epidermis
terdiri atas beberapa lapisan dari luar kedalam yaitu stratum korneum, stratum
lusidium, stratum granulosum, stratum pinosum, dan stratum germinativum. Dermis
pada kulit terdiri atas jaringan ikat longgar pada lapiasan papillare, dan
jaringan ikat pada lapisanretikulare. Lapisan papillare menjorok ke epidermis
membentuk papilla dermis. Pada kuliut terdapat kelenjar minyak, kelenjar
keringat. Kelenjar minyak merupakan kelenjar alveolar bercabang sederhana dan
bersifat holokrin. Bagian sekretorisnya terdiri atas sel-sel indeferen, sel-sel
minyak muda dan sel-sel minyak tus. Bagian eksretorisnya dilapisi oleh epitel
berlepis banyak pipih., kelenjar keringat termasuk kelenjar tubuler bergelung
dan bersifat apokrin. Pada penampang melintang bagian sekretorisnya terdiri
atas sel-sel mioepitel yeng berbentuk pipih dan sel-sel kelenjar yang berbentuk
silindris bagian eksretorisnya terdiri atas epitel berlapis kubus dua.(Adnan,
2011).
Rambut atau
sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan
manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun
berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip
rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. (Pagarra, Halifah,
2004).
Sel
epitel yang melapisi permukaan Mukosa merupakan pertahanan mekanis penting yang
memisahkan bagian internal inang dari lingkungan luarnya. Selain sebagai fungsi
pertahanan, sel Epitel pada Sistem Organ ynag berbeda ( Sel Urinary dan
Intestinal) dan pada lokasi yang berbeda dalam suatu organ ( Lambung dan Kolon)
memiliki fungsi yang adaptif yang terspesialisasi. Sel Epitel pada mukosa
berperan menimbilkan dan menghantarkan sinyal antara mikroba pathogen (invansif
dan noninvansif) dan sel-sel yang terdapat dalam atau berdekatan dengan mukosa.
(Heru, 1997).
Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin)
dan batang ( terdiri sel keratin ). Bagian dermis yang masuk dalam kandung
rambut disebut papil. Terdapat 2 fase : yang pertama yaitu, fase pertumbuhan
(Anagen), kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat
diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000
folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu
saat.fase kedua yaitu fase Istirahat( Telogen), berlangsung + 4 bulan, rambut
mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak
merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi. Warna rambut ditentukan
oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh
hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H.
Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis
Endokrin. (Anonim, 2011)
III.
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis/19 Mei 2011
Waktu : Pukul 11.45 s.d 13.10 Wita
Tempat : laboratorium Biologi lantai III sebelah
barat FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
Alat :
a.
Mikroskop
Bahan :
a.
Tanduk
sapi, telapak kambing, kuku, kaki felix domestika
b.
Bulu
ayam
c.
Chelonia Sp (awetan penyu)
C.
Prosedur
Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang sudah disediakan
2.
Mengambil
tanduk sapi
3.
Kemudian
meletakkannya di meja
4.
Mengamati
tanduk sapi
5.
Menggambar
hasil pengamatan
6.
Melakukan
poin 3 sampai 6 pada telapak kambing, kuku, kaki felikx domestika, bulu ayam,
dan awetan penyu.
IV.
HASIL dan
PEMBAHASAN
Pengamatan I : Integumen dan derivatnya
Bahan
: Tanduk sapi
Keterangan :
1. Epidermal horm
2. Rambut
3. Bonycore
|
Pengamatan II : Integumen dan derivatnya
Bahan : Telapak kambing
Keterangan
:
1.
Rambut
2.
Telapak
kaki
3.
Tulang
jari (falang-falang)
4.
Unguis
5.
Sub
unguis
|
Pengamatan II : Integumen dan derivatnya
Bahan : Kuku
Keterangan
:
1.
Ujung
kuku
2.
Lunula
3.
Lempeng
kuku
4.
Kutikula
|
Pengamatan IV : Integumen dan derivatnya
Bahan : kaki felix domestika
Keterangan
:
1.
Cakar
(kuku)
2.
Digital
tori
3.
Bulu
4.
Inti
digital tori
|
Pengamatan V : Mengamati struktur bulu
Bahan : Bulu ayam
Keterangan
:
1.
Batang
bulu
2.
Umbilikus
superior
3.
Kalamus
4.
Ambilikus
imperior
5.
Bendera
bulu (feksilum)
|
Pengamatan VI : Mengamati struktur anatomi sisik tanduk
Bahan : Awetan penyu (Chelonia
Sp ) caropace
Keterangan
:
1.
Nukhal
2.
Marginal
3.
Kostal
4.
Pigal
5.
Nural
|
Bahan :
Awetan penyu (Chelonia Sp ) plastron
Keterangan
:
1.
Gular
2.
Humeral
3.
Pektoral
4.
Abdominal
5.
Femoral
6.
Anol
|
A.
Pembahasan
1.
Pengamatan
I
Pada pengamatan ini yang diamati adalah
tanduk sapi. Pada pengamatan terdapat epidermal horm, rambut dan bony core.
Epidermal horm adalah Tanduk biasanya memiliki melengkung atau spiral bentuk,
sering dengan pegunungan atau beralur. Tanduk mulai tumbuh segera setelah
lahir, dan terus berkembang sepanjang kehidupan hewan, pertumbuhan serupa pada
bagian lain dari tubuh tidak biasanya disebut tanduk, tapi taji , cakar atau
kuku , tergantung pada bagian tubuh yang mereka terjadi. Kemudian rambut
merupakan turunan dari kulit, terdiri atas batang rambut yaitu bagian rambut
yang tersembul dari permukaan kulit. Akar rambut yaitu bagian rambut yang
terbenam di dalam kulit. Folikel rambut, yaitu epitel yang membungkus akar
rambut. Bulbus rambut adalah bagian akar rambut yang membesar. Matriks rambut
yaitu sel-sel rambut yang tepat berbatasan dengan papilla rambut. Sedangkan
bony core adalah
2.
Pengamatan
II
Pada pengamatan
ini, menggunakan telapak kaki kambing ditemukan rambut, telapak kaki,
falang-falang, unguis dan sub unguis.
3.
Pengamatan
III
Pada pengamatan ini yang diamati adalah kuku.
Pada percobaan terdapat ujung kuku, lunula, lempeng kuku dan kutikula. Kuku
tersusun atas Protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai
pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku (LK) berbentuk empat
persegi panjang, keras, cembung ke arah lateral dan dorsal, transparan,
terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk dari bahan tanduk yang tidakm
mengalami deskuanasi tetapi tumbuh ke arah dorsal untuk waktu yang tidak
terbatas. LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
- Lapisan dorsal tipis yang dibentuk
oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
- Lapisan intermediet yang dibentuk oleh
matriks bagian distal (2/3 bagian).
- Lapisan ventral yang dibentuk oleh
lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang mengandung keratin lunak.
Lunula atau bilan sabit terletak di
poroksimal LK. Lunula merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula
disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya
epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan.
Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku merupakan batas
dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama
kuku yang melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks
kuku terdapat sel melanosit.
4.
Pengamatan
IV
Pada pengamatan ini, menggunakan bahan
kaki felix domestika, pada bahan ini terdapat cakar, bulu, digital tori dan
inti digital tori.
5.
Pengamatan
V
Pada pengamatan ini yang diamati adalah
bulu ayam, terdapat batang bulu, ambilikus superior, kalamus, ambilikus
imperior, dan bendera bulu. Bulu berasal dari epidermis yang merupakan lapisan
dengan kelenjar minyak yang sangat banyak sehingga kedap air. Susunannya
mempunyai batang cabang utama yang dapat melakukan percabangan.Bulu- bulu pada
kepala, tubuh dan sayap melindungi dari kelembaban dan dingin. Bulu-bulu pada
bagian sisi menutup kulit yang lunak sekaligus membantu mengatur suhu tubuh.
Karena kelengkungan sayap, tekanan udara pada permukaaan bagian atas lebih
lemah daripada bagian bawah, yang berakibat mengangkat burung ke udara. Jika
sayap dilengkungkan, aliran udara pada bagian atas meningkatkan tekanan yang
menghasilkan gaya ke bawah. Dengan cara ini burung diam di udara
6.
Pengamatan
VI
Pada pengamatan ini, bahan yang diamati
adalah awetan penyu. Tersusun
atas dua komponen utama, yaitu cangkang atas (carapace) dan dasar (Plastron)
yang dihubungkan tulang Ridges. Tulang cangkang terdiri dari gabungan tulang
iga dan vertebrata. Sedangkan plastron terdiri dari tulang abdominal dan
clavicle. Beberapa penyu juga hanya ada
yang memiliki tempurung fleksibel, diantaranya beberapa kura-kura air dan penyu.
Kebanyakan anakan penyu mempunyai tempurung Fenestra (daerah terbuka) antara
tulang cangkang (carapace), dan menyatu pada masa tuanya. Keunikan lain dari
penyu adalah Pectoral dan Pelvis Gridles yang dibatasi/ dilindungi dalam tulang
iganya. Orientasi vertikalnya memberi dukungan dari dalam untuk tempurungnya
dan sebagai ventral anchor yang kuat untuk lengan-lengan dan otot. Dua lapisan
pelindung dalam tempurung adalah: a. Lapisan tengah, kaya akan ujung syaraf dan
pembuluh-pembuluh darah kecil. b. Lapisan pelindung luar (Scut/ skutes)/
lamina, rata-rata terdapat skat eksternal. Sisik tanduk pada penyu tersusun
atas: - Atas (carapace) dan - Dasar (Plastron) Pada bagian Plastron, disusun
oleh struktur, yaitu Gular, Humeral, Pektoral, Abdominal, Femoral dan Anal,
sedangkan bagian Carapace tersusun atas Nukhal, Marginal, Costal, Pigal dan
Neural.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Kulit
berfungsi sebagai pelindung terhadap faktor eksterna seperti sentuhan,
perubahan iklim dan lain-lain. Kulit selain terdiri dari lapisan epidermis dan
dermis dengan masing-masing lapisannya, kulit juga bisa membentuk modifikasi
pada tubuh yang dikenal dengan istilah derivat.
2.
Bulu
adalah struktur paling rumit pada Vertebrata. Sebagaimana rambut, kuku dan
sisik, bulu adalah tambahan integumenter; organ kulit yang terbentuk dari
pembiakan terkendali sel biologis dalam epidermis, atau kulit luar, yang
menghasilkan protin keratin.
3.
Dalam
ilmu botani, sisik digunakan pula untuk menyebut dedaunan kecil yang tidak
hijau, seperti yang terdapat pada kuncup atau batang yang termodifikasi.Dalam
ilmu zoologi, sisik umumnya merujuk kepada keping-keping kecil yang kaku, yang
tumbuh di kulit binatang sebagai pelindung tubuhnya. Misalnya pada ikan, kadal
atau ular. Kupu-kupu juga memiliki sisik, yakni keping-keping amat kecil di
atas sayapnya, yang mudah rontok dan berfungsi untuk membentuk pola warna di
atas sayap tersebut.Sisik-sisik pada hewan, secara struktur umumnya merupakan
bagian dari sistem integumen, yakni penutup luar tubuh binatang.
B. Saran
1.
Untuk
praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil
praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.
Untuk
asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar
praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.
Untuk
laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat
melakukan praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnan, 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan.
Jurusan Biologi. FMIPA UNM. Makassar.
Anonim, 2011. Sistem Integumen . http://
biologi-staincrb.web.id. Diakses pada tanggal 25 Mei 2011.
Pagarra,
Halifah, dkk. 2011. Penuntun Praktikum
Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar
Widarto
, Heru. 1997. Fakta tubuh. Jakarta :
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar