I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada hakekatnya sebelum tubuh manusia
berurusan dengan dunia luar melalui fungsi motoriknya, terlebih dahulu sudah
mesra berhubungan melalui fungsi sensoriknya. Pada analisa terakhir ternyata
pula bahwa setiap gerakan adalah reaksi terhadap rangsang sensorik.
Informasi dunia luar
diterima tubuh oleh reseptor. Tempat rangsang dunia luar berjumpa dengan tubuh.
Permukaan luar tubuh dibentuk oleh kulit dan permukaan dalam dibentuk oleh
mukosa. Reseptor yang berada di kulit di kelompokkan sebagai eksoreseptor. Dan
reseptor yang berada di mukosa dinamakan enteroreseptor. Kelompok lain adalah
propioreseptor yaitu reseptor yang terletak di otak dan jaringan pengikat.
Penjelasan tersebut membuktikan bahwa setiap makhluk hidup memiliki kemampuan
untuk menanggapi rangsang.
Untuk lebih
mengetahui dan memahami hal-hal sehubungan dengan jaringan saraf, maka
dilakukanlah praktikum dengan penggunaan suatu alat yaitru mikroskop. Agar
lebih mempermudah mahasiswa mengetahui dengan tidak hanya mempelajari
handbooknya.
Hal-hal
tersebutlah yang melatarbelakangi di adakannya percobaan dengan judul jaringan
saraf. Agar kita dapat melihat secara langsung bagian-bagian histologi dari
jaringan ini, selain itu kita juga dapat membandingkan secara langsung melalui
mikroskop perbedaan dari jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya.
B.
Tujuan
Praktikum
1.
Pengamatan
I
Untuk mengamati struktur histologi
jaringan syaraf
2.
Pengamatan
II
Untuk mengamati struktur histologi
jaringan syaraf
3.
Pengamatan
III
Untuk mengamati
struktur histologi jaringan syaraf
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat termasuk di dalamnya otak
dan sum-sum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri atas
kumpulan-kumpulan saraf dan ganglia yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk
saraf kranial dan saraf spinal. Sistem saraf dibangun oleh komponen-komponen
sel saraf atau neuron, sel-sel glia (sel schwann, oligodendrosit, mikroglia,
ependim, astrosit, dan sel-sel satelit), dan jaringan ikat sejati (Adnan, 2011).
Sistem syaraf
memiliki fungsi utama yaitu mendeteksi, menganalisa, menggunakan dan
menghantarkan semua informasi yang ditimbulkan oleh rangsang sensoris (seperti
panas dan cahaya), dan perubahan mekanis dan kimia yang terjadi dilingkungan
internal maupun di lingkungan eksternal, dan untuk mengorganisir dan mengatur, baik secara
langsung maupun tidak langsung sebagian terbesar fungsi tubuh, terutama
kegiatan motoris, viseral, endokrin dan mental (Pagarra, Halifah, 2004).
Menurut
(Pagarra, Halifah, 2004) sel saraf terdiri atas tiga bagian utama yaitu:
1.
dendrit
: merupakan uluran pendek dan bercabang-cabang dan berperan menerima rangsang
dari lingkungan dan menghantarkan impuls ke arah badan sel.
2.
Badan
sel : terdiri atas sitoplasma dan inti, berperan sebagai pusat pengaturan sel
saraf.
3.
Akson
: merupakan uluran yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf
ke sel-sel lain. Akson tidak seluruhnya diselubungi oleh selaput mielin, tetapi
pada tempat tertentu terdapat bagian
akson yang tidak diselubungi oleh selaput mielin yang disebut takik ranvier
(Node of Ranfier).
Jaringan
saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf
berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat
penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan
saraf hanya dimiliki hewan dan manusia. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf
(neuron) dan sel pendukung (sel glia),
(Heru, 1997). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuliran atau
serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan
dalammenerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe
penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam
meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron yang lainnya (Anonim, 2011).
III.
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis/18 Mei 2011
Waktu : Pukul 11.45 s.d 13.10 Wita
Tempat : laboratorium Biologi lantai III sebelah
barat FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
Alat :
a.
Mikroskop
Bahan :
a.
Preparat
nerve cell (otak)
b.
Preparat
cow nerve cell smear
c.
Preparat
human sympathetic nerve
C.
Prosedur
Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang sudah disediakan
2.
Menempatkan
mikroskop pada ruang yang bercahaya
3.
Mengambil
preparat nerve cell (otak)
4.
Kemudian
meletakkannya di meja sediaan
5.
Mengamati
preparat yang telah terlihat pada mikroskop
6.
Menggambar
hasil pengamatan
7.
Melakukan
poin 3 sampai 6 pada preparat cow nerve cell smear dan human sympathetic nerve.
IV.
HASIL dan
PEMBAHASAN
Pengamatan I : struktur histologi jaringan saraf
Bahan
: nerve cell
Pembesaran
: 10x10
Keterangan :
1. Sel ganglia
2. Jaringan ikat
intravaskuler
3. Periverium
4. Endotelium
5. Serabut saraf
6. Lemak
|
|
http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Images/Plate98.jpg
|
Keterangan :
1. Granule cell prosece
2.Granule cell layer
3.Purkinje cell layer
4.Molecular layer
|
Pengamatan II : sruktur histologi jaringan saraf
Bahan : cow nerve cell smear
Pembesaran
: 10x1
Keterangan
:
1.
Badan
sel
2.
Nukleus
3.
Dendrit
4.
Inti
sel
5.
Akson
6.
Sel
nukleus renvier
7.
Sel
schwan
|
|
Keterangan
:
1.
Badan
sel
2.
Inti
sel
3.
Perpanjangan
sel
(akson)
|
Pengamatan
III : struktur histologi jaringan
saraf
Bahan
:human sympathssetic
nerve
Pembesaran : 10x10
Keterangan
:
1.
Lipid
2.
Lapisan
monokuler
3.
Lapisan
grandular
|
|
Keterangan
:
1. Sel ganglion
2. Jaringan adipose
3. Jaringan ikat
4. Serabut saraf
5. Jaringan
intrafasikuler
|
A.
Pembahasan
1.
Pengamatan
I
Pada pengamatan ini yang diamati adalah
struktur histologi sel saraf pada otak dengan menggunakan preparat nerve cell.
Pada pengamatan terdapat sel ganglia, jaringan ikat intravaskuler, periverium,
endotelium, serabut saraf dan lemak. Sedangkan pada gambar pembanding hanya terdapat
bagian-bagian meliputi granule cell prosece, granule cell layer, purkinje cell
layer, dan molecular layer. Serabut saraf, bagian dari sel saraf apabila
dirangsang akan mengalami polarosasi dan depolarisasi. Sedangkan Jaringan ikat
interfaskuler, jaringan yang ditemukan gaglion terdapat dalam kelompok lapisan
oleh sejumlah sel kecil jaringan penyambung dan berkas-berkas serabut saraf.
2.
Pengamatan
II
Pada pengamatan
ini, menggunakan preparat cow nerve cell smear ditemukan badan sel, nukleus,
dendrit, inti sel, akson, sel nukleusrenvier, dan sel schwan.
a.
Badan
sel, terdiri atas sitoplasma dan inti. Berperan sebagai pusat pengaturan sel
saraf.
b.
Inti
sel, merupakan kumpulan badan sel saraf tetapi letaknya didalam otak atau
sum-sum tulang belakang
c.
Dendrit,
merupakan uluran pendek dan bercabang-cabang dan berperan menerima rangsang ke
arah badan sel.
d.
Akson,
merupakan uluran yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf ke
sel-sel lain.
3.
Pengamatan
III
Pada pengamatan ini yang diamati adalah
preparat human symphatetic nerve. Pada percobaan terdapat lipid, lapisan
monokuler, dan lapisan grandular. Lapisan monokuler, adalah lapisan sel saraf
yang paling luar dan terdiri atas berbagai molekul penyusunnya, sedangkan
sel-sel granula terletak pada bagian yang terdiri atas kumpulan-kumpulan
sel-sel granula yang berukuran kecildan berbentuk bulat.Lapisan purkinje,
merupakan lapisan yang terletak antara lapisan molekuler dan granula. Setiap
sel purkinje dilengkapi dengan inti dan juluran-juluran ekor dan lebih tipis
dibanding sel-sel granula.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengamatan
pertama pada preparat nerve cell, dengan tujuan mengamati struktur histologi
jaringan otak terdapat lapisan monokuler, yang terdiri sel ganglia, jaringan
ikat intravaskuler, periverium, endotelium, serabut saraf dan lemak .
2.
Pengamatan
kedua dengan menggunakan preparat cow nerve cell smear dapat ditemukan adanya bagian-bagian yang
berupa V
3.
Pengamatan
ketiga pada preparat human symphatetic nerve ditemukan adanya lipid, lapisan monokuler,
dan lapisan grandular.
B. Saran
1.
Untuk
praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil
praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.
Untuk
asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar
praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.
Untuk
laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat
melakukan praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnan, 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan.
Jurusan Biologi. FMIPA UNM. Makassar.
Anonim, 2011. Jaringan syaraf. http://
biologi-staincrb.web.id. Diakses pada tanggal 18 Mei 2011.
Pagarra,
Halifah, dkk. 2011. Penuntun Praktikum
Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar
Widarto
, Heru. 1997. Fakta tubuh. Jakarta :
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar