Selasa, 08 Mei 2012

laporan struktur hewan (SISTEM SARAF)


I.            PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada hakekatnya sebelum tubuh manusia berurusan dengan dunia luar melalui fungsi motoriknya, terlebih dahulu sudah mesra berhubungan melalui fungsi sensoriknya. Pada analisa terakhir ternyata pula bahwa setiap gerakan adalah reaksi terhadap rangsang sensorik.
Informasi dunia luar diterima tubuh oleh reseptor. Tempat rangsang dunia luar berjumpa dengan tubuh. Permukaan luar tubuh dibentuk oleh kulit dan permukaan dalam dibentuk oleh mukosa. Reseptor yang berada di kulit di kelompokkan sebagai eksoreseptor. Dan reseptor yang berada di mukosa dinamakan enteroreseptor. Kelompok lain adalah propioreseptor yaitu reseptor yang terletak di otak dan jaringan pengikat. Penjelasan tersebut membuktikan bahwa setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsang.
Untuk lebih mengetahui dan memahami hal-hal sehubungan dengan jaringan saraf, maka dilakukanlah praktikum dengan penggunaan suatu alat yaitru mikroskop. Agar lebih mempermudah mahasiswa mengetahui dengan tidak hanya mempelajari handbooknya.
Hal-hal tersebutlah yang melatarbelakangi di adakannya percobaan dengan judul jaringan saraf. Agar kita dapat melihat secara langsung bagian-bagian histologi dari jaringan ini, selain itu kita juga dapat membandingkan secara langsung melalui mikroskop perbedaan dari jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya.
B.     Tujuan Praktikum
1.      Pengamatan I
Untuk mengamati struktur histologi jaringan syaraf
2.      Pengamatan II
Untuk mengamati struktur histologi jaringan syaraf
3.      Pengamatan III
Untuk mengamati struktur histologi jaringan syaraf
II.            TINJAUAN PUSTAKA
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat termasuk di dalamnya otak dan sum-sum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri atas kumpulan-kumpulan saraf dan ganglia yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk saraf kranial dan saraf spinal. Sistem saraf dibangun oleh komponen-komponen sel saraf atau neuron, sel-sel glia (sel schwann, oligodendrosit, mikroglia, ependim, astrosit, dan sel-sel satelit), dan jaringan ikat sejati (Adnan, 2011).
Sistem syaraf memiliki fungsi utama yaitu mendeteksi, menganalisa, menggunakan dan menghantarkan semua informasi yang ditimbulkan oleh rangsang sensoris (seperti panas dan cahaya), dan perubahan mekanis dan kimia yang terjadi dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal, dan  untuk mengorganisir dan mengatur, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian terbesar fungsi tubuh, terutama kegiatan motoris, viseral, endokrin dan mental (Pagarra, Halifah, 2004).
      Menurut (Pagarra, Halifah, 2004) sel saraf terdiri atas tiga bagian utama yaitu:
1.      dendrit : merupakan uluran pendek dan bercabang-cabang dan berperan menerima rangsang dari lingkungan dan menghantarkan impuls ke arah badan sel.
2.      Badan sel : terdiri atas sitoplasma dan inti, berperan sebagai pusat pengaturan sel saraf.
3.      Akson : merupakan uluran yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf ke sel-sel lain. Akson tidak seluruhnya diselubungi oleh selaput mielin, tetapi pada tempat tertentu  terdapat bagian akson yang tidak diselubungi oleh selaput mielin yang disebut takik ranvier (Node of Ranfier).
      Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia),          (Heru, 1997). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuliran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalammenerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron yang lainnya (Anonim, 2011).
III.            METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal               :   Kamis/18 Mei 2011
Waktu                         :   Pukul 11.45 s.d 13.10 Wita
Tempat                        :   laboratorium Biologi lantai III sebelah barat FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
Alat     :
a.       Mikroskop
Bahan :
a.       Preparat nerve cell (otak)
b.      Preparat cow nerve cell smear
c.       Preparat human sympathetic nerve
C.     Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang sudah disediakan
2.      Menempatkan mikroskop pada ruang yang bercahaya
3.      Mengambil preparat nerve cell (otak)
4.      Kemudian meletakkannya di meja sediaan
5.      Mengamati preparat yang telah terlihat pada mikroskop
6.      Menggambar hasil pengamatan
7.      Melakukan poin 3 sampai 6 pada preparat cow nerve cell smear dan human sympathetic nerve.
IV.            HASIL dan PEMBAHASAN
Pengamatan I        : struktur histologi jaringan saraf
Bahan                    : nerve cell
Pembesaran           : 10x10









Keterangan :
1.   Sel ganglia
2.   Jaringan ikat
    intravaskuler
3.   Periverium
4.   Endotelium
5.   Serabut saraf
6.   Lemak



http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Images/Plate98.jpg

Keterangan :
1. Granule cell prosece
2.Granule cell layer
3.Purkinje cell layer
4.Molecular layer

Pengamatan II       : sruktur histologi jaringan saraf
Bahan                    : cow nerve cell smear
Pembesaran           : 10x1









Keterangan :
1.   Badan sel
2.   Nukleus
3.   Dendrit
4.   Inti sel
5.   Akson
6.   Sel nukleus renvier
7.   Sel schwan





Keterangan :
1.   Badan sel
2.   Inti sel
3.   Perpanjangan sel
(akson)


Pengamatan III     : struktur histologi jaringan saraf
Bahan                    :human sympathssetic nerve
Pembesaran           : 10x10









Keterangan :
1.   Lipid
2.   Lapisan monokuler
3.   Lapisan grandular









Keterangan :
1. Sel ganglion
2. Jaringan adipose
3. Jaringan ikat
4. Serabut saraf
5. Jaringan intrafasikuler

A.    Pembahasan
1.      Pengamatan I
Pada pengamatan ini yang diamati adalah struktur histologi sel saraf pada otak dengan menggunakan preparat nerve cell. Pada pengamatan terdapat sel ganglia, jaringan ikat intravaskuler, periverium, endotelium, serabut saraf dan lemak. Sedangkan pada  gambar pembanding hanya terdapat bagian-bagian meliputi granule cell prosece, granule cell layer, purkinje cell layer, dan molecular layer. Serabut saraf, bagian dari sel saraf apabila dirangsang akan mengalami polarosasi dan depolarisasi. Sedangkan Jaringan ikat interfaskuler, jaringan yang ditemukan gaglion terdapat dalam kelompok lapisan oleh sejumlah sel kecil jaringan penyambung dan berkas-berkas serabut saraf.
2.      Pengamatan II
Pada pengamatan ini, menggunakan preparat cow nerve cell smear ditemukan badan sel, nukleus, dendrit, inti sel, akson, sel nukleusrenvier, dan sel schwan.
a.       Badan sel, terdiri atas sitoplasma dan inti. Berperan sebagai pusat pengaturan sel saraf.
b.      Inti sel, merupakan kumpulan badan sel saraf tetapi letaknya didalam otak atau sum-sum tulang belakang
c.       Dendrit, merupakan uluran pendek dan bercabang-cabang dan berperan menerima rangsang ke arah badan sel.
d.      Akson, merupakan uluran yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf ke sel-sel lain.
3.      Pengamatan III
Pada pengamatan ini yang diamati adalah preparat human symphatetic nerve. Pada percobaan terdapat lipid, lapisan monokuler, dan lapisan grandular. Lapisan monokuler, adalah lapisan sel saraf yang paling luar dan terdiri atas berbagai molekul penyusunnya, sedangkan sel-sel granula terletak pada bagian yang terdiri atas kumpulan-kumpulan sel-sel granula yang berukuran kecildan berbentuk bulat.Lapisan purkinje, merupakan lapisan yang terletak antara lapisan molekuler dan granula. Setiap sel purkinje dilengkapi dengan inti dan juluran-juluran ekor dan lebih tipis dibanding sel-sel granula.

V.            PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.      Pengamatan pertama pada preparat nerve cell, dengan tujuan mengamati struktur histologi jaringan otak terdapat lapisan monokuler, yang terdiri sel ganglia, jaringan ikat intravaskuler, periverium, endotelium, serabut saraf dan lemak .
2.      Pengamatan kedua dengan menggunakan preparat cow nerve cell smear  dapat ditemukan adanya bagian-bagian yang berupa V
3.      Pengamatan ketiga pada preparat human symphatetic nerve ditemukan adanya lipid, lapisan monokuler, dan lapisan grandular.

B.     Saran             
1.      Untuk praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.      Untuk asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.      Untuk laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.









DAFTAR PUSTAKA
Adnan, 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi. FMIPA UNM. Makassar.
Anonim, 2011. Jaringan syaraf. http:// biologi-staincrb.web.id. Diakses pada tanggal 18 Mei 2011.
Pagarra, Halifah, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar
Widarto , Heru. 1997. Fakta tubuh. Jakarta : Erlangga.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

doo..ree..mii..

Berharap Tepukan Tangan dari Semua Orang dengan apa yang Menjadi Milikku Kelak Tentunya dengan Usaha dan Kemampuan yang Aku Miliki

Mulailah setiap pekerjaanmu dengan sebuah senyuman dan pikiran yang positif

‘when there is a will, there is a way’

L
L
I
K
D
t
u
o
b
a