Selasa, 08 Mei 2012

laporan struktur hewan (JARINGAN IKAT,RAWAN)


I.             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tulang terbuat dari jalinan serat-serat protein (kalogen) yang berisi kalsium dan fosfat, tulang bersifat kuat dan hidup. Tulang secara terus-menerus mengubah modelnya sendiri, dan 10 % massanya diganti setiap tahun. Proses ini melibatkan beberapa sel (osteoklas) yang merombak tulang, sementara sel lainnya (osteoblas) membangun tulang baru.
Rangka memiliki dua tipe tulang yaitu tulang kompak dan tulang spons. Tulang kompak terbuat dari tabung-tabung halus (osteon), membentuk lapisan luar yang kuat.. tulang spons menyusun lapisan sebelah dalam  yang lebih ringan. Sum-sum tulang sering ditemukan di dalam pori-pori tulang spons dan ruang sentral (rongga medula) tulang panjang. Sum-sum merah membuat sel-sel darah, sementara sum-sum kuning menimbun lemak.
Untuk lebih mengetahui dan memahami hal-hal sehubungan dengan jaringan ikat, rawan dan tulang, maka dilakukanlah praktikum dengan penggunaan suatu alat yaitru mikroskop. Agar lebih mempermudah mahasiswa mengetahui dengan tidak hanya mempelajari handbooknya.

B.     Tujuan Praktikum
1.      Pengamatan I
Untuk mengamati jaringan ikat padat tidak teratur
2.      Pengamatan II
Untuk mengamati perkembangan tulang secara intra membran
3.      Pengamatan III
Untuk mengamati struktur histologi tulang kompak
4.      Pengamatan IV
Untuk mengamati jaringan rawan (rawan hialin)

II.          TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat, dan menyokong berbagai jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada tubuh dewasa.Jaringan ikat terdiri atas sel-sel dan zat ekstrasel yang disebut matriks (kecuali darah dan limfe). Substansi dasar dari jaringan ini adalah zat amorf, transparan, tanpa warna, besifat seperti gel semi cair dengan kadar air tinggi, berfungsi untuk menunjang jaringan ikat dan mengelilingi sel serta seratnya. Substansi dasar ini terutama terdiri dari glikosaminoglikans dan glikoprotein dengan asam hialuronat sebagai glikosaminoglikans utamanya (Anonim, 2011).
Jaringan ikat selain neuroglia hanya berasal dari mesoderm. Berbeda dengan jaringan epitel, dimana jumlah matriks ekstra selnya sedikit. Pada jaringan ikat , kecuali jaringan lemak ditandai dengan banyaknya matriks ekstra sel melebihi sel-selnya. Matriks ekstra sel bervariasi, baik mengenai susunannya maupun sifat-sifat fisiknya. Adanya variasi ini menjadi sebab terdapatnya perbedaan  konsistensi yang besar diantara bermacam-macam jaringan ikat. Pada darah , matriksnya dalam bentuk cair, pada jaringan ikat jarang berupa sol, pada tulang rawan berupa gel keras dan pada tulang, padat dan bermineral (Adnan dan Halifah, 2011).
Tulang terdiri atas komponen seluler dan komponen intraseluler (matriks). Komponen seluler terdiri atas osteoprogenitor, osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Matriks tulang terdiri atas bahan-bahan onorganik serta zat dasar yang amorf (Halifah dan adnan, 2011).
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang). Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah (Heru, 1997).

III.      METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal            : Kamis/ 5 Mei 2011
Pukul                       : 11.40 – 13.20 WITA
Tempat                     : Laboratorium Biologi FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
Alat  :
1.      Mikroskop
2.      Preparat
Bahan :
1.      Human brown skin
2.      Foetal head osification
3.      Human bone
4.      Tulang rawan hialin
C.     Prosedur Kerja
1.      Menyediakan alat dan bahan yang disediakan
2.      Menempatkan mikroskop pada ruang yang bercahaya
3.      Mengamati preparat human brown skin kemudian meletakkannya diatas meja sediaan
4.      Mengamati preparat yang telah terlihat pada mikroskop
5.      Menggambar hasil pengamatan
6.      Melakukan poin 3 sanpai poin 5 pada preparat foetal head osification, human bone, dan tulang rawan hialin

IV.      HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Praktikum
Pengamatan I :
Bahan             : Human brown skin
Untuk mengamati jaringan ikat padat tidak teratur

Katerangan :











Pembesaran 10 x 10
1.      Sel lemak
2.      Serabut kolagen
3.      makrofag

Pengamatan II :
Bahan              : Foetal head osification
mengamati perkembangan tulang secara intra membran
Katerangan :











Pembesaran 10 x 10
1.      Makrofag
2.      Lakuna tunggal

Pengamatan III :
Bahan               : Human bone
mengamati struktur histologi tulang kompak
Katerangan :











Pembesaran 10 x 10
1.      Sistem havers
2.      Kanalikuli
3.      Lakuna
4.      Saluran havers
5.      Lamella konsentralis


Pengamatan IV :
Bahan              : Tulang rawan hialin
mengamati jaringan rawan (rawan hialin)
Katerangan :











Pembesaran 10 x 10
1.      Perikandrium
2.      Lakuna
3.      Kondroblas
B.     Pembahasan
1.      Pengamatan I
Dari hasil pengamatan terlihat bagian human brown skin, terdapat sel lemak, serabut kolagen dan makrofag. Dimana sel lemak adalah sel yang berfungsi sebagai lumbung lemak. Adiposit merupakan sel yang menyusun jaringan adiposa dan jaringan penghantar areolar. Sedangkan kolagen sebagian besar serabut-serabutnya dari jenis kolagen misalnya terdapat sebagai tendo, ligamentum, fascia, aponeurosis dan cornea. Pada tendo terlihat jelas kolagen tersusun memanjang padat. Di antara berkas-berkas serabut kolagen terdapat fibroblas yang seakan-akan terhimpit. Badan sel menjadi lebih panjang dengan tonjolan-tonjolan yang melebar di antara berkas kolagen. Karena tonjolan-tonjolannya seperti sayap maka disebut Flugel Zell (sel sayap). Adapun makrofag sendiri adalah sel pada jaringan yang berasal dari sel darah putih yang disebut monosit. Monosit dan makrofaga merupakan fagosit, berfungsi baik pada pertahanan tidak spesifik dan juga pada pertahanan spesifik vertebrata. Peran mereka adalah untuk memfagositosis selular dan patogen baik sebagai sel tak berubah atau bergerak, dan untuk menstimulasikan limfosit dan sel imun lainnya untuk merespon patogen.
2.      Pengamatan II
Pengamatan kedua pada Foetal head osification terdapat makrofag dan lakuna tunggal. Makrofag bentuk selnya,  biasanya oval tetapi tidak tetap. Inti terletak eksentrik. Makrofag berasal dari monosit dalam darah. Apabila benda yang akan difagositosis cukup besar maka beberapa sel makrofag berfusi membentuk sel raksasa atau sel benda asing. Pada lakuna tunggal terdapat dua buah sel tulang rawan, terkadang terdapat tiga, empat atau lebih tulang rawan dalam satu lakuna. Kumpulan sel-sel nseperti ini disebut sarang-sarang sel atau sel-sel isogenik.sel-sel multuple yang terdapat pada lakuna merupakan sel-sel bersaudara dari turunan satu sel kondroblas tunggal.
3.      Pengamatan III
Pengamatan ketiga human bown , terlihat Sistem havers, kianalikuli, lakuna, saluran havers, lamella konsentralis. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis. Berbatasan dengan periosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial luar (lamela periosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang tersusun sejajar dengan permukaan luar tulang, sedangkan berbatasan dengan endosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial dalam (lamela endosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang sejajar dengan permukaan dalam tulang. Pada tulang kompak dikenal sistem Havers. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris. Diantara lamela havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lakuna, tempat osteosit.
4.      Pengamatan IV
Hasil dari pengamatan ini diperoleh hasil bahwa pada tulang rawan hialin yaitu perikandrium yang terdiri dari 2 lapisan sebelah dalam di sebut pericardium visceral yang mempunyai hubungan langsung dengan permukaan jantung ,dan lapisan luar di sebut  varietal yang bagian depan menempel pada diapraghma. Terdapar pula kondroblas : fibroblas, keduanya adalah ‘sel bakal’ yang berbentuk oval terletak di pinggir dari kartilago. Kondroblas adalah bakal sel kartilago.

V.          PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Jaringan iokat padat tidak teratur  ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak teratur. Terdapat pada dermis dan simpai organ.
2.      Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang. Pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.
3.      Tulang kompak di sebelah luarnya diliputi oleh periosteum dan disebelah dalamnya oleh endosteum yang berbatasan dengan sumsum tulang. Periosteum berupa jaringan ikat padat tidak teratur. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis. Berbatasan dengan periosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial luar (lamela periosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang tersusun sejajar dengan permukaan luar tulang, sedangkan berbatasan dengan endosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial dalam (lamela endosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang sejajar dengan permukaan dalam tulang. Pada tulang kompak dikenal sistem Havers. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris. Rawan hialin : matriksnya mengandung serabut kolagen. Disebelah luar diliputi oleh jaringan ikat padat tidak teratur (perikondrium). Diantara perikondrium dan rawan sebenarnya terdapat daerah kondrogenik

B.     Saran
1.      Untuk praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.      Untuk asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.      Untuk laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.

Daftar Pustaka
Adnan, Halifah Pagarra. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi
FMIPA UNM.
Anonim, 2010. Jaringan Dasar pada Dewan. http://rezkianggriani. Blogspot .com/2010/12/kelenjar .
html. Diakses tanggal 23 April 2011.
Widarto , Heru. 1997. Fakta tubuh. Jakarta : Erlangga.
Pagarra, Halifah, Adnan. 2010. Struktur hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

doo..ree..mii..

Berharap Tepukan Tangan dari Semua Orang dengan apa yang Menjadi Milikku Kelak Tentunya dengan Usaha dan Kemampuan yang Aku Miliki

Mulailah setiap pekerjaanmu dengan sebuah senyuman dan pikiran yang positif

‘when there is a will, there is a way’

L
L
I
K
D
t
u
o
b
a