Selasa, 08 Mei 2012

laporan struktur hewan (SISTEM RANGKA)


I.            PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Percobaan sistem rangka dilakukan karena sistem rangka merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Sistem rangka adalah suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Dari pengertian inilah kita dapat  menyimpulka bahwa tiap organisme memiliki sistem rangka yang berfungsi untuk melindungi dan menyokong tubuh suatu organisme. Akan tetapi penyusun sistem rangka organisme yang berbeda tentunya berbeda pula. Hal ini tergantung pada letak dan fungsi dari rangka-rangka yang menyusun tubuh suatu organisme.
Untuk lebih mengetahui dan memahami hal-hal sehubungan dengan sistem rangka, maka dilakukanlah praktikum dengan beberapa bahan. Agar lebih mempermudah mahasiswa mengetahui dengan tidak hanya mempelajari handbooknya.
Hal-hal tersebutlah yang melatarbelakangi di adakannya percobaan dengan judul sistem integumen. Agar kita dapat melihat secara langsung bagian-bagian dari bahan yang akan diamati.
B.     Tujuan Praktikum
1.      Pengamatan I
Untuk mengamati :
a.        Tulang-tulang penyusun tengkorak,
b.       Tulang-tulang penyusun anggota badan
c.        Tulang anggota gerak
2.      Pengamatan II
Untuk mengamati rangka ikan (pisces)
3.      Pengamatan III
Untuk mengamati rangka katak (amphibia)
4.      Pengamatan IV
Untuk mengamati rangka ayam (aves)

II.            TINJAUAN PUSTAKA
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton. Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial), dan rangka anggota (rangka apendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak (cranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae) dan tulang dada (sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan rangka anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota belakang (Adnan, 2010).
 Menurut Anonim (2010), tulang- tulang kerangka diklasifikasikan menurut bentuknya dan formasinya yaitu :
1.      Tulang panjang atau tulang pipa , terutama dijumpai pada anggota gerak. Tulang panjang terdiri atas bagian batang dan bagian ujung, tulang pipa bekarja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkannya bergerak.
2.      Tulang pendek, contohnya pada tuang carpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Sebagia besar terbuat dari tulang jarak karana diperlukan sikap yang ringan dan kuat. Tulang-tulang ini diselubungi dengan jaringan padat tipis.kerena kuatnya muka tulang pendek mampu mendukung seperti tampak pada pergelangan tangan.
3.      Tulang pipih, terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan tenganya tulang lapisan seperti spons. Dijumpai paa tulang tengkorak, tulang punggung, iga-iga, dan scapula.
4.      Tulang tak beraturan adalah tuang yang tidak dapat dimasukkan dari salah-satu dari ke-3 kelas tadi contohnya vertebra dan tulang wajah.
5.      Tulang sesanoid termasuk kelompok lain. Ia berkembang di dalam otot-otot dan dijumpai didekt sendi.misal patella. Rangka katak terdiri atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yangpital meletaknya otot daging yang berguna untuk bergerak dan berjalan. Pada fas cebong tulang masih lunak kemudian fase dewasa menjadi keras. Tetapi sambungansambungan tulang masih lunak, dengan permukaan yang licin.
Tempurung kepala , vertebrat dan sternum merupakan skelton axial sedangkan kaki adalah skeleton apindikular. Pada ikan sirip merupakan eksoskleton : sedangkan endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, kolumna vertebralis, cigulum pekyorallis, tulangtulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Sedangkan skleton aves bila dibandingkan dengan reptilian dan mamalia merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal. Tulang tempurungnya merupakan atau pada hewan yang masih muda terpiah satu dengan yang lainnya, setelah tua akan bersenyawa bersenyawa menjadi satu (Anonimb, 2010).
Rangka sumbu terdiri atas tengkorak (cranium), tulang belakang (columna vertebralis), tulang rusuk (costa) dan tulang dada (sternum). Yang rangka anggota yaitu gelang bahu (gelang pectoral) dengan rangka anggota depan dan gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota belakang. Costae jumlahnya 12 pasang yang melindungi thorax yang terdiri atas costa verum 7 pasang yang saling berhubungan dengan sternum. Costa puria tidak berhubungan dengan sternum, tiga pasang bagian sternanya berhubungan dengan sternum dan dua pasang yang melayang. Setiap rusuk mempunyai kepala yang disebut capitulum bersendian dengan sentrum vertebra dan tuberculum bersendian dengan diapophyses (Machmudin, 2001).
 Amfibi mempunyai tengkorak yang tebal dan luas secara proporsional, kebalikan dari ikan. Tengkorak amfibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa. Kebanyakan permukaan dorsal dari tubuh tidak seluruhnya tertutup tulang. Bagian dari kondrokranium masih belum mengeras hanya daerah oksipital mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu dengan vertebra pertama. Tidak ada palatum sekunder pada amfibi, akibatnya nares internal lebih maju didalam langit-langit mulut (Sukiya, 2003).
Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang yang saling bersendi membentuk suatu sistem rangka. Tulang-tulang tersebut umumnya merupakan tulangtulang yang dapat dipisahkan, namun ada beberapa tulang yang telah tumbuh menjadi satu. Rangka tubuh manusia terdiri dari dua bagian yaitu rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka sumbu membentuk sumbu panjang tubuh, tersusun dari tulangtulang tengkorak, tulang-tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Rangka anggota badan terdiri dari anggota gerak bawah dan anggota gerak atas. Tulang panjang atau tulang pipa yaitu tulang yang memiliki ukuran panjang lebih besar dari pada lebarnya/tebalnya. Contoh tulang panjang adalah tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang lengan atas, tulang radius, dan tulang ulna. Dibagian luar diafisis dilapisi oleh membrane fibrosa putih yang disebut periosteum sedangkann dibagian dalam diafisis berbatasan dengan kavum medularis (Soewolo, 2003).

III.            METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal               :   Kamis/26 Mei 2011
Waktu                         :   Pukul 11.45 s.d 13.10 Wita
Tempat                        :   laboratorium Biologi lantai III sebelah barat FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
Alat     :
a.       Torso manusia
Bahan :
a.       Rangka manusia (Torso manusia)
1.      Tulang tempurung kepala dan tulang wajah
2.      Tulang anggota badan
3.      Tulang ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
b.      Rangka pisces (Torso pisces/ikan
c.       Rangka amfibi (Torso ampibhi/katak)
d.      Rangka aves (Torso aves/ayam)
C.     Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang sudah disediakan
2.      Mengambil torso manusia
3.      Mengamati tulang tengkorak, tulang dada, tulang belakang, dan tulang anggota gerak pada manusia lalu menggambar hasil pengamatan.
4.      Pengamatan II Mengamati tulang tempurung, tulang bagian leher, sayap, dan bagian badan pada aves lalu menggambar hasil pengamatan.
5.      Pengamatan III Mengamati tulang bagian kepala, badan dan tulang anggota gerak pada katak lalu menggambar hasil pengamatan.
6.      Pengamatan IV Mengamati tulang bagian kepala, bagian badan, bagian sisik dan sirip pada ikan lalu menggambar hasil pengamatan.


IV.            HASIL dan PEMBAHASAN
Pengamatan I        : Tulang-tulang penyusun tengkorak
Bahan                    : Tulang manusia









Keterangan :
1.   Cranium
2.   Vertebra servikalis
3.   Clavikula
4.   Scapula
5.   Humerus
6.   Vertebra lumbalis
7.   Illium
8.   Vertebra sacralis
9.   Vertebra cocsigialis
10.  Ischium
11.  Femur
12.  Patella
13.  Tibia
14.  Metatarsal
15.  Phalanges
16.  Calcaneus
17.  Tarsal
18.  Maleolus
19.  Fibula
20.  Phalanges
21.  Metacarpal
22.  Carpal
23.  Sternum
24.  Costae



Pengamatan I        : Tulang-tulang penyusun tengkorak
Bahan                    : Tulang tempurung kepala dan tulang wajah
















Keterangan :
1.   Os frontal
2.   Os ethomoidal
3.   Os nasal
4.   Os spenoidal
5.   Os lacrimal
6.   Os zigomaticum
7.   Os maxilla
8.   Os mandibula
9.   Os oxipetal
10.  Os temporal
11.  Os parietal
Pengamatan I        : Tulang-tulang penyusun anggota badan
Bahan                    : Tulang anggota badan
















Keterangan :
1.   Os clavicula (tulang selangka)
2.   Os manubrium sterni (tulang dada bagian hulu)
3.   Os corpus sterni (tulang dada bagian batang)
4.   Os prosescus xypodeus (taju pedang)
5.   Os illium (tulang usus)
6.   Os ischium (tulang duduk)
7.   Os pubicum (tulang kemaluan)
8.   Os costa fluktuantes (tulang rusuk melayang)
9.   Os costa spuria (tulang rusuk palsu)
10.  Os costa vera (tulang rusuk sejati)
Pengamatan I        : Tulang anggota badan
Bahan                    : Tulang belakang









Keterangan :
1.   Columna cervicalis
2.   Columna thoracalis
3.   Columna lumbalis
4.   Columna sacralis
5.   Columna coccigialis
Pengamatan I        : Tulang anggota gerak
Bahan                    : Ekstremitas superior









Keterangan :
1.   Os humerus
2.   Os ulna
3.   Os radius
4.   Os carpal
5.   Os metacarpal
6.   Os phalanges
7.   Distal phalanges
8.   Medial phalanges
9.   Proksimal phalanges
10.  Prosessus stiloideus ulnae
11.  Tuberositas radi
12.  Trochlea humeri
Pengamatan I        : Tulang anggota gerak
Bahan                    : Ekstremitas inferior










Keterangan :
1.   Os femur
2.   Os patella
3.   Os tibia
4.   Os fibula
5.   Os tarsal
6.   Os metatarsal
7.   Os phalanges
8.   Os calcaneus
9.   Os maleolus lateral
10.  Maleolus medial
Pengamatan II                  : Skeleton pisces (Ikan)
Bahan                               : Skeleton pisces (Ikan)






























Keterangan:
1.   Radi pinna dorsalis                                         14. Pinna pectoralis
2.   Operculum                                                      15. Costae
3.   Parietal                                                            16. Vertebra thoraksalis
4.   Frontae                                                            17. Tulang interspinalic
5.   Capsula optika                                                18. Pinna analis
6.   Frontal                                                             19. Prosessus spinesus haemal
7.   Nasal                                                               20. Prosessus spinesus haemalis
8.   Premaxilla                                                       21. Pinna caudalis
9.   Maxilla                                                            22. Vertebra caudalis
10.  Dentary                                                          23. Sirip dorsalis lunak
11.  Tulang kuadral
12.  Gordel pectoralis
13.  Pinna pelvicalis

Pengamatan III                : Skeleton amphibian (Katak)
Bahan                               : Skeleton amphibian (Katak)

Keterangan:
1.   Promaxilla                                       15. Illium                                 29. Vomer
2.   Speretmoid                                      16. Urostyle                             30. Maxilla
3.   Frontoparietal                                  17. Ischium
4.   Pterygoid                                         18. Tarsal
5.   Squamosal                                       19. Metatarsal
6.   Prootic                                             20. Femur
7.   Exocipital                                        21. Phalanger
8.   Atias                                                22. Humerus
9.   Columna vertebralis                        23. Radio-ulna
10.  Vertebra sacralis                            24. Supra scapula
11.  Calcar                                             25. Carpal
12.  Tibio-fibula                                    26. Metacarpal  
13.  Astragalus                                      27. Phalangers
14.  Calcaneus                                       28. Nasale
Pengamatan III                : Skeleton aves (Ayam)
Bahan                               : Skeleton aves (Ayam)

Keterangan:
1.   Orbita                                                         15. Carina
2.   Metacarpal                                                 16. Sternum
3.   Ulna                                                           17. Clavikula
4.   Radius                                                        18. Coracoid
5.   Scapula                                                      19. Vertebrata thorakalis
6.   Pelvicus                                                     20. Vertebrata servikalis
7.   Prosessus unicatus                                     21. Carpal
8.   Prosessus caudalis                                     22. Mandibula
9.   Femur
10.  Costae
11.  Patella
12.  Tibio-tarsus
13.  Tarso-metatarso
14.  Phalanges
A.    Pembahasan
1.      Pengamatan I
Pada pengamatan pertama, kita mengamati rangka manusia. Yang kita amati  adalah tulang-tulang penyusun tempurung kepala, tulang penyusun anggota badan, tulang belakang, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.
Pada tulang tengkorak terdiri atas os frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yaitu berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum (tulang langit-langit) yaitu menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut, os lacrimal yaitu sekat tulang pipi atau tulang kelenjar air mata, os zigomaticum yaitu tulang pipi, os maxilla yaitu menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit, os mandibula yaitu menempel pada tulang tengkorak bagian temporal, os oxipeta yaitu daerah belakang dari tengkorak, os temporal yaitu tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga, bagian os parietal yaitu tulang dahi dan  bagian ethmoid yaitu tulang yang menyusun rongga hidung.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya: a). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan. b). melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan c). membantu pernapasan. 5. Ruas-ruas tulang belakang Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
a)      Columna cervicalis      : 7 buah
Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
b)      Columna thoracalis     : 12 buah
Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk. Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu: Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada. Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
c)      Columna lumbalis       : 5 buah
Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
d)     Columna sacralis         : 5 buah
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
e)      Columna coccigialis    : 4 buah
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
Tulang dada Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan. Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu: tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua. Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh. Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.
Untuk tulang penyusun anggota badan terdapat bagian-bagian berupa os clavicula, os manubrium, os corpus sterni, os prosessus xypodeus, os illium, os ischium, os pubicum,os costa fluktuantes os costa spuria, dan os costa vera. Pada ekstremitas superior terdiri atas bagian-bagian yaitu : os humerus/ tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna, os ulna radius/ pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna, os carpal/ pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen, os metacarpal/ telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges), os phalanges/ (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah, distal phalanges, medial phalanges, proksimal phalanges, prosessus stiloideus ulna, tuberositas radi, dan trochlea humeri. Sedangkan pada ekstremitas inferior terdiri atas os femur/ tulang paha yaitu termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut., os patella/ tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut., os tibia fibula/ tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot. Os tarsal/tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. Os metatarsal/tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar. Os phalanges/ tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang., os calcaneus, os maleolus lateral, dan maleolus medial.
2.      Pengamatan II
Pada ikan (pisces) sisik dan sirip merupakan exoskeleton, sedangkan endoskeleton terdiri dari tulang tempurung kepala, columne vertebralis, dan tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris. Dan skeleton veceralis yang merupakan bagian pembentukan tulang rahang dan insang untuk mekanisme. Columna vertebralis merupakan ruas-ruas yang sama masing-masing terdiri dari beberapa. Pada pengamatan ini yang diamati adalah skeleton pisces. Sisik dan sirip merupakan exeskeleton sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingualum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris dan skeleton viceralis yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxilla, vomer dan tulang palatina. Pada embryo dan ikan yang masih muda, cranium berupa tulang rawan, akhirnya sebagian besar akan diganti oleh tulang-tulang rawan yang mendapat tambahan tulang membran sebagai hasil penulangan jaringan ikat pada masa embrio.
3.      Pengamatan III
Pada pengamatan ini yang kita amati adalah rangka pada katak (amphibi). Katak memiliki tempurung yang besar dan pipih yeng terdiri dari :
a.       Cranium yang sempit
b.      Beberapa pasang scapula sensoris dari hidung capsula pendengar dan  capsula besar untuk mata.
c.       Tulang-tulang rahang, dan bagian atas cranium sebagian besar terduduk oleh os frontal, os parietal, os nasalis yang menutupi capsula nasalis. Os prooctic sebagai pelindung bagian dalam telinga, sedangkan di sebelah posteriornya dijumpai os oxipetal yang masing-maisng mamiliki satu tonjolan bulat.
Ekatremitas anterior dari katak terdiri atas humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal dan phalanges.
Pada pengamatan ini yang diamati adalah skeleton pada amphibi, dalam halini yang mewakili adalah katak. Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungansambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala, vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare. Tulang-tulang rahang, Os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skeleton visceral). Bagian atap cranium sebagian beasr tersusun oleh Os fronto parietalis, Os nasalis yang menutupi capsula nasalis, Os prooctic sebagai pelindung bagian dalam dari telinga, sedang di sebelah posteriornya kita jumpai os exoocipital yang masing-masing mempunyai suatu tonjolan bulat. Tempurung kepala yang besar pipih terdiri atas cranium yang sempit dan beberapa pasang capsula sensoris dan hidung capsula, pendengar dan capsula yang besar untuk mata.
4.      Pengamatan IV
Skeleton pada ayam (aves) merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Tulng tempurung pada aves, khususnya pada aves yang masih muda, tulangnya terpisah satu sama lainnya. Namun setelah tua, tulang tersebut menyatu. Tulang tempurung kepala pada aves membentuk kotak. Maksila terproyeksi dan keluar menjadi paruh. Rahang bawah mendibula bersendi dengan tulang kuadral yang mudah digerakkan.
Bagian ekstremitas anterior terdiri dari :
1.      Humerus sebagai lengan atas
2.      Radius dan ulna
3.      Os carpal
Bagian ekstremitas superior terdiri dari ;
1.         Femur dan patella
2.         Crus yang terdiri atas metatarsus dan tarso metatarsus sebagai tulang cakar
3.         Digiti yang mempunyai ruas phalanges.
Pada pengamatan ini yang dibahas adalah skeleton pada aves. Skeleton aves jika dibandingkan dengan reptile dan mamalia merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal.. tulang tem purungnya pada hewan yang masih mudah terpisah satu dengan yang lainnya. Setelah tua akan bersenyawa menjadi satu. Tulang tempurung kepala terdiri atas kotak otak yang bulat, rongga mata, dan rahang (maxillae) yang terproyeksi ke luar (sebagai paruh), rahang bawah (mandibulae) bersendi dengan tulang quadrat yang mudah digerakkan. Persendiaan antara tulang kepala dan leher dengan sebuah sistem condyl. Leher ytersusun atas kurang lebih 16 vertebrae servicalis, yang masing-masing mempunyai persendian bentuk sadel, sehinggga mudah untuk gerak dalam mengambil makanan dan lainlain. columna vertebralis bagian truncus bersenyawa menjadi satru sedang bagian thorax mempunyai persendian dengan costae. Sisa vertebrae lainnya menjadi tulang senyawa synsacrum tempat menempelnya tulang pelvicus,. Tidak memiliki vertebrae lumbalis. Tulang thorax melindungi alat-alat bagian dalam dan merupakan bagian yang menyokong pada mekanisme terbang. Dalam mekanisme ini akan terjadi perluasan dan kontraksi ronggga tubuh guna pernapasan.

PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.        Pada rangka manusia terdiri dari: spenoidal, dan ethmoidal. Pada tulang bagian wajah terdiri dari lacrimal, nasal, maxilla, mandibula, sigomatic, palatum, dan hyodeum. Tulang belakang terdiri dari vertebrata servicalis, vertebrata thoracalis, vertebrata sacralis, dan vertebrata cokgiales. Tulang dada terdiri dari manubrium sterni, corpus sterni, dan prosessus xipodeus. Tulang rusuk meliputi costa vera, costa spuria dan costa fluktuantes. Tulang gel;ang bahu meliputi clavikula dan scapula. Tulang panggul meliputi illium, ischium, dan pubicum. Tulang lengan terdiri atas humerus, ulna, radius, carpal, metacarpal dan pallanges. Tulang tungkai terdiri atas femur, patella, tibia, fibula, tarsal, metatarsal maleus, calcaneus dan phalanges.
2.        Pada aves terdiri dari: Pada bagian kepala terdiri atas orbital, mandibulla. Pada bagian leher terdiri atas 16 ruas vertebrata servicalis. Pada bagian toraks mempunyai persendian dengan costae. Pada tulang senyawa synsancrum terdapat tulang pelvicus. Umumnya pada aves memiliki 8 buah costae dimana dua buah costae melekat pada vertebrata servicalis dan yang lain melekat pada verttebrata thoracales. Pada bagian tungkai bawah terdiri dari femur, patella, tibio-tarsus, dan tarso-metatarso.
3.        Pada rangka amfibi (katak) meliputi: Tulang tempurung otak terdiri atas frontal, pariental, oxipital, temporal. Pada rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Tempurung kelapa, vertebrata, dan sternum merupakan skeleton axiale sedangkan kaki merupakan skeleton appendiculare.
4.        Pada rangka pisces (ikan) : Pada skeleton ikan yang bertulang keras memiliki sisik dan sirip yang merupakan akseskeleton sedangkan endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang tulangt kecil tambahan yang menyokong sirip
B.     Saran             
1.      Untuk praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.      Untuk asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.      Untuk laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Pagarra Halifah. 2010. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Adnanb, Pagarra Halifah. 2010. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Anonim, 2010. Rangka Tulang. http//wekipedia/biologi/jaringan tulang/org. diakses pada tanggal 05 Mei 2010.
Anonimb, 2010. Amfibi. http//google/biologi/jaringan tulang/org. diakses pada tanggal 05 Mei 2010.
Machmudin Dadang. 2001. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UPI.
Bandung. Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Soewolo, Basoeki Soedjono, Yudani Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jurusan Biologi FMIPA UNEM. Malang.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

doo..ree..mii..

Berharap Tepukan Tangan dari Semua Orang dengan apa yang Menjadi Milikku Kelak Tentunya dengan Usaha dan Kemampuan yang Aku Miliki

Mulailah setiap pekerjaanmu dengan sebuah senyuman dan pikiran yang positif

‘when there is a will, there is a way’

L
L
I
K
D
t
u
o
b
a