I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik),
walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah
dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia
dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang
oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata
manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara
individu.
Percobaan sistem
rangka dilakukan karena sistem rangka merupakan salah satu bagian yang sangat
penting. Sistem rangka adalah suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur
keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Dari pengertian inilah
kita dapat menyimpulka bahwa tiap
organisme memiliki sistem rangka yang berfungsi untuk melindungi dan menyokong
tubuh suatu organisme. Akan tetapi penyusun sistem rangka organisme yang
berbeda tentunya berbeda pula. Hal ini tergantung pada letak dan fungsi dari
rangka-rangka yang menyusun tubuh suatu organisme.
Untuk lebih
mengetahui dan memahami hal-hal sehubungan dengan sistem rangka, maka dilakukanlah
praktikum dengan beberapa bahan. Agar lebih mempermudah mahasiswa mengetahui
dengan tidak hanya mempelajari handbooknya.
Hal-hal
tersebutlah yang melatarbelakangi di adakannya percobaan dengan judul sistem
integumen. Agar kita dapat melihat secara langsung bagian-bagian dari bahan
yang akan diamati.
B.
Tujuan
Praktikum
1.
Pengamatan
I
Untuk mengamati :
a.
Tulang-tulang penyusun tengkorak,
b.
Tulang-tulang penyusun anggota badan
c.
Tulang anggota gerak
2.
Pengamatan
II
Untuk mengamati
rangka ikan (pisces)
3.
Pengamatan
III
Untuk mengamati rangka katak (amphibia)
4.
Pengamatan
IV
Untuk mengamati rangka ayam (aves)
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem rangka merupakan suatu sistem
yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong
dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskeleton dan endoskeleton.
Endoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja atau
keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada
vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton. Sistem rangka dibagi menjadi
dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial), dan rangka anggota (rangka
apendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak (cranium), tulang belakang
(kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae) dan tulang dada (sternum). Rangka
anggota meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan rangka anggota depan, dan
gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota belakang (Adnan, 2010).
Menurut Anonim (2010), tulang- tulang kerangka
diklasifikasikan menurut bentuknya dan formasinya yaitu :
1.
Tulang
panjang atau tulang pipa , terutama dijumpai pada anggota gerak. Tulang panjang
terdiri atas bagian batang dan bagian ujung, tulang pipa bekarja sebagai alat
ungkit dari tubuh dan memungkinkannya bergerak.
2.
Tulang
pendek, contohnya pada tuang carpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Sebagia
besar terbuat dari tulang jarak karana diperlukan sikap yang ringan dan kuat.
Tulang-tulang ini diselubungi dengan jaringan padat tipis.kerena kuatnya muka
tulang pendek mampu mendukung seperti tampak pada pergelangan tangan.
3.
Tulang
pipih, terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan tenganya tulang
lapisan seperti spons. Dijumpai paa tulang tengkorak, tulang punggung, iga-iga,
dan scapula.
4.
Tulang
tak beraturan adalah tuang yang tidak dapat dimasukkan dari salah-satu dari
ke-3 kelas tadi contohnya vertebra dan tulang wajah.
5.
Tulang
sesanoid termasuk kelompok lain. Ia berkembang di dalam otot-otot dan dijumpai
didekt sendi.misal patella. Rangka katak terdiri atas endoskeleton yang
disokong oleh bagian-bagian lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi
bagian-bagian tubuh yangpital meletaknya otot daging yang berguna untuk
bergerak dan berjalan. Pada fas cebong tulang masih lunak kemudian fase dewasa
menjadi keras. Tetapi sambungansambungan tulang masih lunak, dengan permukaan
yang licin.
Tempurung
kepala , vertebrat dan sternum merupakan skelton axial sedangkan kaki adalah
skeleton apindikular. Pada ikan sirip merupakan eksoskleton : sedangkan
endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, kolumna vertebralis, cigulum
pekyorallis, tulangtulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Sedangkan
skleton aves bila dibandingkan dengan reptilian dan mamalia merupakan tulang
yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves
adalah bipedal. Tulang tempurungnya merupakan atau pada hewan yang masih muda
terpiah satu dengan yang lainnya, setelah tua akan bersenyawa bersenyawa
menjadi satu (Anonimb, 2010).
Rangka
sumbu terdiri atas tengkorak (cranium), tulang belakang (columna vertebralis),
tulang rusuk (costa) dan tulang dada (sternum). Yang rangka anggota yaitu
gelang bahu (gelang pectoral) dengan rangka anggota depan dan gelang pinggul
(gelang pelvic) dengan rangka anggota belakang. Costae jumlahnya 12 pasang yang
melindungi thorax yang terdiri atas costa verum 7 pasang yang saling
berhubungan dengan sternum. Costa puria tidak berhubungan dengan sternum, tiga
pasang bagian sternanya berhubungan dengan sternum dan dua pasang yang
melayang. Setiap rusuk mempunyai kepala yang disebut capitulum bersendian
dengan sentrum vertebra dan tuberculum bersendian dengan diapophyses
(Machmudin, 2001).
Amfibi mempunyai tengkorak yang tebal dan luas
secara proporsional, kebalikan dari ikan. Tengkorak amfibi mempunyai
tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa. Kebanyakan
permukaan dorsal dari tubuh tidak seluruhnya tertutup tulang. Bagian dari
kondrokranium masih belum mengeras hanya daerah oksipital mengeras, dan
masing-masing memiliki kondila bertemu dengan vertebra pertama. Tidak ada
palatum sekunder pada amfibi, akibatnya nares internal lebih maju didalam
langit-langit mulut (Sukiya, 2003).
Rangka tubuh
manusia tersusun dari 206 tulang yang saling bersendi membentuk suatu sistem
rangka. Tulang-tulang tersebut umumnya merupakan tulangtulang yang dapat
dipisahkan, namun ada beberapa tulang yang telah tumbuh menjadi satu. Rangka
tubuh manusia terdiri dari dua bagian yaitu rangka aksial dan rangka
apendikular. Rangka sumbu membentuk sumbu panjang tubuh, tersusun dari
tulangtulang tengkorak, tulang-tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
Rangka anggota badan terdiri dari anggota gerak bawah dan anggota gerak atas.
Tulang panjang atau tulang pipa yaitu tulang yang memiliki ukuran panjang lebih
besar dari pada lebarnya/tebalnya. Contoh tulang panjang adalah tulang paha,
tulang betis, tulang kering, tulang lengan atas, tulang radius, dan tulang
ulna. Dibagian luar diafisis dilapisi oleh membrane fibrosa putih yang disebut
periosteum sedangkann dibagian dalam diafisis berbatasan dengan kavum medularis
(Soewolo, 2003).
III.
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis/26 Mei 2011
Waktu : Pukul 11.45 s.d 13.10 Wita
Tempat : laboratorium Biologi lantai III sebelah
barat FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
Alat :
a.
Torso
manusia
Bahan :
a.
Rangka
manusia (Torso manusia)
1.
Tulang
tempurung kepala dan tulang wajah
2.
Tulang
anggota badan
3.
Tulang
ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
b.
Rangka
pisces (Torso pisces/ikan
c.
Rangka
amfibi (Torso ampibhi/katak)
d.
Rangka
aves (Torso aves/ayam)
C.
Prosedur
Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang sudah disediakan
2.
Mengambil
torso manusia
3.
Mengamati
tulang tengkorak, tulang dada, tulang belakang, dan tulang anggota gerak pada
manusia lalu menggambar hasil pengamatan.
4.
Pengamatan
II Mengamati tulang tempurung, tulang bagian leher, sayap, dan bagian badan
pada aves lalu menggambar hasil pengamatan.
5.
Pengamatan
III Mengamati tulang bagian kepala, badan dan tulang anggota gerak pada katak
lalu menggambar hasil pengamatan.
6.
Pengamatan
IV Mengamati tulang bagian kepala, bagian badan, bagian sisik dan sirip pada
ikan lalu menggambar hasil pengamatan.
IV.
HASIL dan
PEMBAHASAN
Pengamatan I : Tulang-tulang penyusun tengkorak
Bahan
: Tulang manusia
Keterangan :
1.
Cranium
2.
Vertebra servikalis
3.
Clavikula
4.
Scapula
5.
Humerus
6.
Vertebra lumbalis
7.
Illium
8.
Vertebra sacralis
9.
Vertebra cocsigialis
10. Ischium
11. Femur
12. Patella
13. Tibia
14. Metatarsal
15. Phalanges
16. Calcaneus
17. Tarsal
18. Maleolus
19. Fibula
20. Phalanges
21. Metacarpal
22. Carpal
23. Sternum
24. Costae
|
Pengamatan I : Tulang-tulang penyusun tengkorak
Bahan : Tulang tempurung kepala dan
tulang wajah
Keterangan :
1.
Os frontal
2.
Os ethomoidal
3.
Os nasal
4.
Os spenoidal
5.
Os lacrimal
6.
Os zigomaticum
7.
Os maxilla
8.
Os mandibula
9.
Os oxipetal
10. Os temporal
11. Os parietal
|
Pengamatan I : Tulang-tulang penyusun anggota badan
Bahan : Tulang anggota badan
Keterangan
:
1.
Os clavicula (tulang selangka)
2.
Os manubrium sterni (tulang dada bagian hulu)
3.
Os corpus sterni (tulang dada bagian batang)
4.
Os prosescus xypodeus (taju pedang)
5.
Os illium (tulang usus)
6.
Os ischium (tulang duduk)
7.
Os pubicum (tulang kemaluan)
8.
Os costa fluktuantes (tulang rusuk melayang)
9.
Os costa spuria (tulang rusuk palsu)
10.
Os costa vera (tulang rusuk sejati)
|
Pengamatan I : Tulang anggota badan
Bahan : Tulang belakang
Keterangan
:
1.
Columna cervicalis
2.
Columna thoracalis
3.
Columna lumbalis
4.
Columna sacralis
5.
Columna coccigialis
|
Pengamatan I : Tulang anggota gerak
Bahan : Ekstremitas superior
Keterangan
:
1.
Os humerus
2.
Os ulna
3.
Os radius
4.
Os carpal
5.
Os metacarpal
6.
Os phalanges
7.
Distal phalanges
8.
Medial phalanges
9.
Proksimal phalanges
10. Prosessus
stiloideus ulnae
11. Tuberositas
radi
12. Trochlea
humeri
|
Pengamatan I : Tulang anggota gerak
Bahan : Ekstremitas inferior
Keterangan
:
1.
Os femur
2.
Os patella
3.
Os tibia
4.
Os fibula
5.
Os tarsal
6.
Os metatarsal
7.
Os phalanges
8.
Os calcaneus
9.
Os maleolus lateral
10.
Maleolus medial
|
Pengamatan II : Skeleton pisces (Ikan)
Bahan :
Skeleton pisces (Ikan)
Keterangan:
1.
Radi
pinna dorsalis 14.
Pinna pectoralis
2.
Operculum
15. Costae
3.
Parietal
16. Vertebra thoraksalis
4.
Frontae
17. Tulang interspinalic
5.
Capsula
optika
18. Pinna analis
6.
Frontal
19. Prosessus spinesus haemal
7.
Nasal
20. Prosessus spinesus haemalis
8.
Premaxilla
21. Pinna caudalis
9.
Maxilla
22. Vertebra caudalis
10. Dentary
23. Sirip dorsalis lunak
11. Tulang kuadral
12. Gordel pectoralis
13. Pinna pelvicalis
|
Pengamatan III : Skeleton amphibian (Katak)
Bahan :
Skeleton amphibian (Katak)
Keterangan:
1.
Promaxilla 15.
Illium 29. Vomer
2. Speretmoid 16.
Urostyle
30. Maxilla
3. Frontoparietal 17. Ischium
4.
Pterygoid 18.
Tarsal
5.
Squamosal 19.
Metatarsal
6.
Prootic
20. Femur
7.
Exocipital 21. Phalanger
8.
Atias
22. Humerus
9.
Columna
vertebralis 23. Radio-ulna
10. Vertebra sacralis 24. Supra scapula
11. Calcar 25.
Carpal
12. Tibio-fibula 26.
Metacarpal
13. Astragalus 27. Phalangers
14. Calcaneus 28.
Nasale
|
Pengamatan III : Skeleton aves (Ayam)
Bahan :
Skeleton aves (Ayam)
Keterangan:
1.
Orbita
15. Carina
2.
Metacarpal
16. Sternum
3.
Ulna
17. Clavikula
4.
Radius
18. Coracoid
5.
Scapula
19. Vertebrata thorakalis
6.
Pelvicus
20. Vertebrata servikalis
7.
Prosessus
unicatus
21. Carpal
8.
Prosessus
caudalis
22. Mandibula
9.
Femur
10. Costae
11. Patella
12. Tibio-tarsus
13. Tarso-metatarso
14. Phalanges
|
A.
Pembahasan
1.
Pengamatan
I
Pada pengamatan pertama, kita mengamati
rangka manusia. Yang kita amati adalah
tulang-tulang penyusun tempurung kepala, tulang penyusun anggota badan, tulang
belakang, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.
Pada tulang
tengkorak terdiri atas os frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yaitu berdekatan
dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum (tulang
langit-langit) yaitu menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari
atap rongga mulut, os lacrimal yaitu sekat tulang pipi atau tulang kelenjar air
mata, os zigomaticum yaitu tulang pipi, os maxilla yaitu menyusun sebagian dari
hidung, dan langit-langit, os mandibula yaitu menempel pada tulang tengkorak
bagian temporal, os oxipeta yaitu daerah belakang dari tengkorak, os temporal
yaitu tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga, bagian os parietal yaitu
tulang dahi dan bagian ethmoid yaitu
tulang yang menyusun rongga hidung.
Tulang rusuk
memiliki beberapa fungsi diantaranya: a). melindungi jantung dan paru-paru dari
goncangan. b). melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan c). membantu
pernapasan. 5. Ruas-ruas tulang belakang Ruas-ruas tulang belakang disebut juga
tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke
33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
a)
Columna
cervicalis : 7 buah
Tujuh ruas pertama disebut tulang leher.
ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa
tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk
melakukan gerakan.
b)
Columna
thoracalis : 12 buah
Dua belas ruas berikutnya membentuk
tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk. Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan
melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk
melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian
yaitu: Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada
bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung
depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Tulang
rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek
dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan
ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan
oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada. Rusuk
melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
c)
Columna
lumbalis : 5 buah
Lima ruas berikutnya merupakan tulang
pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung.
Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat
otot-otot.
d)
Columna
sacralis : 5 buah
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum),
yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
e)
Columna
coccigialis : 4 buah
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum),
yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
Tulang
dada Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada
sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama
dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan
pembuluh darah besar dari kerusakan. Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua. Tulang badan / gladiolus,
terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke
tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh. Tulang taju pedang /
xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan.
Untuk
tulang penyusun anggota badan terdapat bagian-bagian berupa os clavicula, os
manubrium, os corpus sterni, os prosessus xypodeus, os illium, os ischium, os
pubicum,os costa fluktuantes os costa spuria, dan os costa vera. Pada
ekstremitas superior terdiri atas bagian-bagian yaitu : os humerus/ tulang
lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar,
halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua
lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna, os ulna radius/ pengumpil
dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat
dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk
gerakan lengan bawah dibandingkan ulna, os carpal/ pergelangan tangan. tersusun
atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen, os metacarpal/ telapak
tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan
tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan
tulang-tulang jari (palanges), os phalanges/ (tulang jari-jari). tersusun atas
14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari
yang hanya tersusun atas 2 buah, distal phalanges, medial phalanges, proksimal
phalanges, prosessus stiloideus ulna, tuberositas radi, dan trochlea humeri. Sedangkan
pada ekstremitas inferior terdiri atas os femur/ tulang paha yaitu termasuk
kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.,
os patella/ tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk
segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada
tendon yang membentuk lutut., os tibia fibula/ tulang kering dan tulang betis.
Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan
pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis
karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan
tempat melekatnya beberapa otot. Os tarsal/tulang pergelangan kaki. Termasuk
tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang
tumit. Os metatarsal/tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang
tersesun mendatar. Os phalanges/ tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun
atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang., os calcaneus, os maleolus
lateral, dan maleolus medial.
2.
Pengamatan
II
Pada ikan (pisces) sisik dan sirip
merupakan exoskeleton, sedangkan endoskeleton terdiri dari tulang tempurung
kepala, columne vertebralis, dan tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong
sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak,
capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris. Dan skeleton veceralis
yang merupakan bagian pembentukan tulang rahang dan insang untuk mekanisme.
Columna vertebralis merupakan ruas-ruas yang sama masing-masing terdiri dari
beberapa. Pada pengamatan ini yang diamati adalah skeleton pisces. Sisik dan
sirip merupakan exeskeleton sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung
kepala, columna vertebralis, cingualum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan
yang menyokong sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai
tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris dan skeleton
viceralis yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah
insang untuk mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali
dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya.
Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxilla, vomer dan tulang palatina. Pada
embryo dan ikan yang masih muda, cranium berupa tulang rawan, akhirnya sebagian
besar akan diganti oleh tulang-tulang rawan yang mendapat tambahan tulang
membran sebagai hasil penulangan jaringan ikat pada masa embrio.
3.
Pengamatan
III
Pada pengamatan ini yang kita amati
adalah rangka pada katak (amphibi). Katak memiliki tempurung yang besar dan
pipih yeng terdiri dari :
a.
Cranium
yang sempit
b.
Beberapa
pasang scapula sensoris dari hidung capsula pendengar dan capsula besar untuk mata.
c.
Tulang-tulang
rahang, dan bagian atas cranium sebagian besar terduduk oleh os frontal, os
parietal, os nasalis yang menutupi capsula nasalis. Os prooctic sebagai
pelindung bagian dalam telinga, sedangkan di sebelah posteriornya dijumpai os
oxipetal yang masing-maisng mamiliki satu tonjolan bulat.
Ekatremitas anterior dari katak terdiri
atas humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal dan phalanges.
Pada
pengamatan ini yang diamati adalah skeleton pada amphibi, dalam halini yang
mewakili adalah katak. Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong
oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi
bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak
dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian
pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungansambungan tulang masih tetap
lunak dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala, vertebrae dan sternum
merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.
Tulang-tulang rahang, Os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skeleton
visceral). Bagian atap cranium sebagian beasr tersusun oleh Os fronto
parietalis, Os nasalis yang menutupi capsula nasalis, Os prooctic sebagai
pelindung bagian dalam dari telinga, sedang di sebelah posteriornya kita jumpai
os exoocipital yang masing-masing mempunyai suatu tonjolan bulat. Tempurung
kepala yang besar pipih terdiri atas cranium yang sempit dan beberapa pasang
capsula sensoris dan hidung capsula, pendengar dan capsula yang besar untuk
mata.
4.
Pengamatan
IV
Skeleton pada ayam (aves) merupakan
tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang.
Tulng tempurung pada aves, khususnya pada aves yang masih muda, tulangnya
terpisah satu sama lainnya. Namun setelah tua, tulang tersebut menyatu. Tulang
tempurung kepala pada aves membentuk kotak. Maksila terproyeksi dan keluar
menjadi paruh. Rahang bawah mendibula bersendi dengan tulang kuadral yang mudah
digerakkan.
Bagian
ekstremitas anterior terdiri dari :
1.
Humerus
sebagai lengan atas
2.
Radius
dan ulna
3.
Os
carpal
Bagian ekstremitas superior terdiri dari
;
1.
Femur
dan patella
2.
Crus
yang terdiri atas metatarsus dan tarso metatarsus sebagai tulang cakar
3.
Digiti
yang mempunyai ruas phalanges.
Pada pengamatan
ini yang dibahas adalah skeleton pada aves. Skeleton aves jika dibandingkan
dengan reptile dan mamalia merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini
merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal.. tulang tem purungnya
pada hewan yang masih mudah terpisah satu dengan yang lainnya. Setelah tua akan
bersenyawa menjadi satu. Tulang tempurung kepala terdiri atas kotak otak yang
bulat, rongga mata, dan rahang (maxillae) yang terproyeksi ke luar (sebagai
paruh), rahang bawah (mandibulae) bersendi dengan tulang quadrat yang mudah
digerakkan. Persendiaan antara tulang kepala dan leher dengan sebuah sistem
condyl. Leher ytersusun atas kurang lebih 16 vertebrae servicalis, yang
masing-masing mempunyai persendian bentuk sadel, sehinggga mudah untuk gerak
dalam mengambil makanan dan lainlain. columna vertebralis bagian truncus
bersenyawa menjadi satru sedang bagian thorax mempunyai persendian dengan
costae. Sisa vertebrae lainnya menjadi tulang senyawa synsacrum tempat
menempelnya tulang pelvicus,. Tidak memiliki vertebrae lumbalis. Tulang thorax
melindungi alat-alat bagian dalam dan merupakan bagian yang menyokong pada
mekanisme terbang. Dalam mekanisme ini akan terjadi perluasan dan kontraksi
ronggga tubuh guna pernapasan.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pada
rangka manusia terdiri dari: spenoidal, dan ethmoidal. Pada tulang bagian wajah
terdiri dari lacrimal, nasal, maxilla, mandibula, sigomatic, palatum, dan
hyodeum. Tulang belakang terdiri dari vertebrata servicalis, vertebrata
thoracalis, vertebrata sacralis, dan vertebrata cokgiales. Tulang dada terdiri
dari manubrium sterni, corpus sterni, dan prosessus xipodeus. Tulang rusuk
meliputi costa vera, costa spuria dan costa fluktuantes. Tulang gel;ang bahu
meliputi clavikula dan scapula. Tulang panggul meliputi illium, ischium, dan
pubicum. Tulang lengan terdiri atas humerus, ulna, radius, carpal, metacarpal
dan pallanges. Tulang tungkai terdiri atas femur, patella, tibia, fibula,
tarsal, metatarsal maleus, calcaneus dan phalanges.
2.
Pada
aves terdiri dari: Pada bagian kepala terdiri atas orbital, mandibulla. Pada bagian
leher terdiri atas 16 ruas vertebrata servicalis. Pada bagian toraks mempunyai
persendian dengan costae. Pada tulang senyawa synsancrum terdapat tulang
pelvicus. Umumnya pada aves memiliki 8 buah costae dimana dua buah costae
melekat pada vertebrata servicalis dan yang lain melekat pada verttebrata
thoracales. Pada bagian tungkai bawah terdiri dari femur, patella, tibio-tarsus,
dan tarso-metatarso.
3.
Pada
rangka amfibi (katak) meliputi: Tulang tempurung otak terdiri atas frontal,
pariental, oxipital, temporal. Pada rangka katak tersusun atas endoskeleton
yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Tempurung kelapa, vertebrata, dan
sternum merupakan skeleton axiale sedangkan kaki merupakan skeleton
appendiculare.
4.
Pada
rangka pisces (ikan) : Pada skeleton ikan yang bertulang keras memiliki sisik
dan sirip yang merupakan akseskeleton sedangkan endoskeleton terdiri atas
tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang
tulangt kecil tambahan yang menyokong sirip
B. Saran
1.
Untuk
praktikan, agar lebih teliti dalam mengamati preparat pada percobaan agar hasil
praktikumnya bisa melengkapi teori yang telah dipelajari sebelimnya.
2.
Untuk
asisten, diharapkan asisten mendampingi praktikan pada saat praktikum agar
praktikan tidak bingung selama praktikum berjalan.
3.
Untuk
laboratorium, menyiapkan preparat yang lebih banyak lagi agar praktikan dapat
melakukan praktikum dengan menggunakan preparat yang akan di amati.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnan,
Pagarra Halifah. 2010. Struktur Hewan.
Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Adnanb,
Pagarra Halifah. 2010. Penuntun Praktikum
Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Anonim,
2010. Rangka Tulang.
http//wekipedia/biologi/jaringan tulang/org. diakses pada tanggal 05 Mei 2010.
Anonimb,
2010. Amfibi.
http//google/biologi/jaringan tulang/org. diakses pada tanggal 05 Mei 2010.
Machmudin
Dadang. 2001. Penuntun Praktikum Struktur
Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UPI.
Bandung. Sukiya.
2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Soewolo, Basoeki
Soedjono, Yudani Titi. 2003. Fisiologi
Manusia. Jurusan Biologi FMIPA UNEM. Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar