Rabu, 18 April 2012

LAPORAN 1 BIOLOGI DASAR



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

       Antony Van Leuwenhoek adalah orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans  dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang berarti penglihatan. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.

       Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif ( dekat dengan mata ) dan lensa okuler ( dekat dengan benda ). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.

       Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semuanya mengerti tentang pembahasan di atas, sehinggah sangat perlu dan penting diadakannya praktikum biologi dasar mengenai tata cara penggunaan mikroskop.


B.     Tujuan Praktikum

       Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.

C.     Manfaat praktikum

       Agar mahasiswa terampil dalam menggunakan mikroskop biologi serta dapat menggunakan mikroskop  secara cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
       Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu micron yang berarti kecil dan scopos yang berarti tujuan. Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil atau alat pembesar yang digunakan untuk melihat benda-benda atau makhluk yang sangat kecil.  Mikroskop juga digunakan untuk memperoleh perbesaran yang lebih dari kaca pembesar. Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, yang banyak digunakan di laboratorium sekolah. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler.
       Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop terdiri dari dua lensa objektif dan okuler. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif merupakan benda untuk lensa okuler. Apabila bayangan ini tepat berada dititik fokus lensa okuler, maka bayangan dari lensa okuler dapat dilihat dengan mata tak berakomodasi.  Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
§  Objektif 4 x dan okuler 10 x, pembesaran total 40 x
§  Objektif 10 x dan okuler 10 x, pembesaran total 100 x
§  Objektif 40 x dan okuler 10 x, pembesaran total 400 x
§  Objektif 100 x dan okuler 10 x, pembesaran total 1000 x
Objktif yang paling kuat pada mikroskop optik 100 x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus pula.
       Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan  tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata. Kekuatan pembesaran lensanya tidak terlalu kuat, umumnya sebagai berikut :
Objektif 1 x atau 2 x dengan okuler 10 x atau 15 x.

a.       Bagian-bagian Mikroskop

       Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan non-optik.     Bagian
optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan  (compound lenses) yang disatukan menjadi satu unit kesatuan. Bagian non-optik meliputi :
1.      Kaki sebagai penopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.
2.      Tiang tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3.      Lengan sebagai pegangan untuk memindahkan mikroskop.
4.      Cermin sebagai alat penangkap dan pemantul cahaya.
5.      Pengatur kondesor, jika diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
6.      Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan sinar.
7.      Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris.
8.      Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda ( objek glass ).
9.      Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).
10.  Lubang meja sediaan, tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.
11.  Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
12.  Makrometer dan mikrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus.
13.  Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
14.  Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran. Revolver sebagai penukar objektif berputar sehinnga untuk mengganti objektif cukup memutar revolver saja sampai terasa berdetik.
15.  Lensa objektif, menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
16.  Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya.
Apabila makrometer diputar, maka akan terjadi perubahan jarak antara
objektif dengan meja sediaan. Ada model mikroskop yang pengaturannya dengan naik turunnya tubus, ada juga mikroskop yang pengaturannya dengan naik turunnya meja sediaan.

b.      Pemeliharaan Mikroskop

    Sebelum da sesudah dipakai, mikroskop harus dibersihkan. Lensa-
lensa harus selalu dijaga agar tetap bersih. Air, minyak dan debu harus dibersihkan dari lensa dengan cara menghapusnya dengan kertas biasa atau dengan kertas lensa yang bersih. Jangan menggosokkan dengan kertas biasa atau dengan kain kasar, karena dapat merusak lensa. Badan mikroskop dibersihkan dengan menggunakan kain flanel yang bersih.
       Untuk menjaga keselamatan mikroskop sehingga terhindar dari kerusakan karena kotoran atau jamur, maka mikroskop harus disimpan dalam kotak khusus atau lemari khusus. Dalam kotak mikroskop terdapat kantung silica gel untuk menurunkan kelembaban atau lemari dipasangi lampu pijar. Kedudukan lensa objektif diataur sedemikian rupa sehingga terhindar dari tabrakan dengan meja sediaan. Tubus diturunkan serendahnya, dan lengan dalam keadaan tegak.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
       Praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal        : Jumat, 22 Oktober 2010
Waktu                   : Pukul 13.30 s.d. 15.30
Tempat                  : Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur
   FMIPA UNM Makassar


B.     Alat dan Bahan
1.      Alat yang disediakan oleh laboratorium
a.       Mikroskop Biologi
b.      Kotak peralatan yang berisi :
1)      Kaca benda
2)      Kaca penutup
3)      Cawan petri
4)      Pinset
5)      Pipet Tangan
2.      Alat yang disediakan oleh mahasiswa :
a.       Pisau silet baru
b.      Kain planel baru
c.       Lap katun
d.      Buku gambar dan pensil
e.       Tusuk gigi
3.      Bahan yang disediakan oleh laboratorium :
a.       Air suling
b.      Kertas saring atau kertas hisap
c.       Kapas atau kapuk
4.      Bahan yang disediakan oleh mahasiswa :
a.       Daun kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis )
b.      Daun waru ( Hibiscus tiliaceus )
c.       Daun labu  cucrbita moschata )
d.      Bawang merah ( allium cepa )


C.     Prosedur Kerja

1.      Menyiapkan Mikroskop
a.       Letakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihadapan anda
b.      Bersihkan badan mokroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.
c.       Buka kotak peralatan, keluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Bersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas kering.
d.      Di atas meja kerja anda hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat yang lain yang sudah disediakan.
2.      Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
a.       Perhatikan keadaan ruangan praktikum anda, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang ( dari depan, kiri atau kanan ). Arahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondesor diataur posisinya mendekati meja sediaan dan gunakan cermin datar.Untuk mikroskop tanpa kondesor gunakan cermin cekung.
b.      Atur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
c.       Turunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
d.      Meneroponglah lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan ( perlu latihan ) akan nampak medan bundar putih (medan padang). Jika terangnya tidak merata, gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan padang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma pasang lubang lebih besar pada lempeng.
e.       Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.

3.      Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan
a.       Dengan tangan putarlah pengatur kasar atau makrometer kearah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan media sediaan mengecil, lakukan sebaliknya. Apa yang terjadi ?. Mikroskop tubus lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan yang bergerak naik turun apabila makrometer dan mikrometer diputar.
b.      Pasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda dengan zsengkeling sehingga tidak goyang.
c.       Perhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, tangan memutar mikrometer menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda samapai maksimum 5-10 mm
d.      Meneroponglah lewat okuler sambil tangan-tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan,, berarti terlewatkan. Ulangi kembali mulai pada bagian 3.c. Kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.
e.       Periksa okuler ( pembesaran berapa?) dan objektif (pembesaran berapa?). hitunglah pembesaran bayangan yang anda lihat.
f.       Kalau sudah diamati, preparat dikeluarkan.

4.      Membuat Preparat Sederhana
Mengamati serat kapas/kapuk
a.       Ambil kaca benda yang sudah dibersihkan, pegang serata mungkin.
b.      Tetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
c.       Dengan punset, cabut satu serat kapas atau kapok dan letakkan di tengah tetesan air
d.      Tangan anda yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
e.       Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45º kemudian lepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring.
f.       Pasang preparat buatan anda pada meja sediaan dan amati seperti langkah 3.b,3.c, 3.d, dan 3.e .
5.      Mengganti perbesaran
a.       Apabila pengamatan 4.f sudah berhasil, 3.d dan 3.e, bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
b.      Putar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (periksa perbesaran )
c.       Teroponglah sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar. Amati bayangan yang ada!
d.      Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, naikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Putar kembali revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi preparat, lakukan kembali perlakuan 3.c, 3.d, 3.e, lanjut ke 5.a, 5.b, 5.c, sampai berhasil.
e.       Apabila anda akan mengamati bahan yang lain, maka naikkan tubus. Keluarkan preparat yang sudah diamati dan bersihkan kaca benda dan kaca penutup.
f.       Buat sediaan baru sesuai langkah baru 4.a sampai dengan 4.6.
g.      Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut :
§  Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harys dikelurkan.
§  Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petri dan masukkan ke dalam kotak perlengkapan.
§  Bersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus diturunkan serendah mungkin.
§  Simpan mikroskop dalam kotak mikroskop
§  Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.
§  Peralatan anda sendiri, disimpan sendiri untuk dipaki untuk kegiatan berikutnya.
§  Sisa bahan yang tidak digunakan lagi dibuang di tempat sampah yang tersedia.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Praktikum

       






Keterangan gambar dari atas ke bawah bagian kiri :
1.      Lensa okuler
2.      Tabung
3.      Sekrup pengarah kasar
4.      Sekrup pengatur halus
5.      Pegangan
6.      Pegangan sedia
7.      Sendi inklinasi
8.      Cermin
9.      Kaki
Keterangan gambar dari atas ke bawah bagian kanan :
1.      Revolver
2.      Lensa objektif
3.      Kondensor
4.      Kondensor
5.      Diafragma
6.      Pengatur kondensor

B.     Pembahasan
       Keterangan dan fungsi bagian-bagian mikroskop :  
1.      Kaki sebagai penopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.
2.      Tiang tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3.      Lengan sebagai pegangan untuk memindahkan mikroskop.
4.      Cermin sebagai alat penangkap dan pemantul cahaya.
5.      Pengatur kondesor, jika diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
6.      Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan sinar.
7.      Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris.
8.      Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda ( objek glass ).
9.      Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).
10.  Lubang meja sediaan, tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.
11.  Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
12.  Makrometer dan mikrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus.
13.  Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
14.  Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran. Revolver sebagai penukar objektif berputar sehinnga untuk mengganti objektif cukup memutar revolver saja sampai terasa berdetik.
15.  Lensa objektif, menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
16.  Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan

       Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu micron yang berarti kecil dan scopos yang berarti tujuan. Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, yang banyak digunakan di laboratorium sekolah. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler.
       Mikroskop terdiri atas dua bagian yaitu bagian optik dan bagian                  mekanik. Bagian optik dari mikroskop terdiri dari cermin, kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.Sedangkan bagian mekanik dari mikroskop terdiri dari kaki, tiang, lengan atau pegangan mikroskop, pengatur kondensor, diafragma, meja sediaan, sengkeling, penggerak mekanis, lubang meja sediaan, makrometer, mikrometer, tubus atau tabung okuler, dan revolver atau pemutar objektif.

B.     Saran

1.      Sebaiknya pada saat melakukan praktikum, dilakukan secara teliti agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum bisa lebih baik.
2.      Sebaiknya waktu praktikum diperpanjang atau disesuaikan dengan apa yang akan di praktekkan agar praktikum berjalan lancar, benar dan tidak terburu-buru agar hasil praktikum bisa lebih baik.
3.      Sebaiknya laboratorium menyiapkan meja praktikum dengan bentuk lingkaran agar kerjasama antara praktikan dapat terjaga sehingga hasil praktikum bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA


Annisanfushie’. 2009. Pengenalan dan Penggunaaan Mikroskop. http:///www.google.com. Diakses: 26 oktober 2010.

Ristiani, Ni putu. 2008. Pengatur Mikrobiologi Umum. Penerbit Proyek
            Pengembangan Guru Sekolah Menengah Hauston.

Tim dosen Biologi 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM.

Tim Reality. 2009. Kamus Biologi Edisi Lengkap. Surabaya : Reality Publisher .

Wirjosoemarto, Hilmi, dkk. 2004. Teknik Laboratorium.

LAMPIRAN


PERTANYAAN :

1.      Tulis nama bagian optik dari mikroskop!
2.      Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
3.      Tulis fungsi bagian mekanik!
4.      Kalau bayangan dalam medan pandangan akan di geser ke kiri-depan, kearah manakah kaca benda/sediaan harus digeser???
5.      Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar.

JAWABAN :
1.      Bagian optik dari mikroskop : cermin, kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2.      Bagian mekanik dari mikroskop : kaki, tiang, lengan atau pegangan mikroskop, pengatur kondensor, diafragma, meja sediaan, sengkeling, penggerak mekanis, lubang meja sediaan, makrometer, mikrometer, tubus atau tabung okuler, dan revolver atau pemutar objektif.
3.      a. Cermin sebagai alat penangkap dan pemantul cahaya.
b. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan sinar
c. Lensa objektif, menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima  
   bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
d. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan
    dari objektif dan membesarkannya.
4.      Kaca benda harus digeser ke kanan  lalu ke depan karena lensa objektif dan lensa okuler keduanya adalah lensa cembung. Secara garis besar, lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang sifatnya semu, terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula.
5.      Dapat merusak lensa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

doo..ree..mii..

Berharap Tepukan Tangan dari Semua Orang dengan apa yang Menjadi Milikku Kelak Tentunya dengan Usaha dan Kemampuan yang Aku Miliki

Mulailah setiap pekerjaanmu dengan sebuah senyuman dan pikiran yang positif

‘when there is a will, there is a way’

L
L
I
K
D
t
u
o
b
a