BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat
tumbuhan, baik yang berukuran kecil maupun yang berukuran besar. Apabila tubuh
suatu organisme diamati,b kita akan melihat bagian-bagian utama penyusun tubuh
tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan bunganya. Tanpa menggunakan alat
bantu, mata kita dapat melihat bagian-bagian tersebut dengan mudah dan jelas.
Jika diperhatikan lebih detail, pada bagian terluar tampak adanya kulit, di
sebelah dalamnya ada kayu yang keras dan mengandung serat-serat yang kuat.
Namun bila kita ingin mengamati struktur tumbuhan yang lebih komplek, kita akan
mendapatkan bagian-bagian yang semakin kecil. Hingga pada akhirnyaakan
diperoleh satuan terkecil yang biasa disebut dengan sel.
Seperti halnya pada tubuh tumbuhan, tubuh hewan pun
terdiri atas sel yang tersusun berdasarkan srtuktur dan fungsinya
masing-masing. Kumpulan dari sel yang berhubungan erat satu sama lain dan
mempunyai srtuktur serta fungsi yanng sama inilah yang biasa disebut dengan
jaringan. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.
Jika dibandingkan antara struktur tubuh tumbuhan dan
struktur tubuh hewan tentunya struktur
tubuh hewan jauh lebih rumit dari pada struktur hewan. Diantaranya ada jaringan
yang berfungsi melapisi bagian luar hewan dapat bergerak, ada juga jaringan
yang membentuk tubuh hewan tersebut, bahkan semua yang menyusun tubuh hewan dan
memiliki fungsi masing-masing adalah jaringan hewan itu sendiri. Berdasarkan
semua kegunaan jaringan ini maka mahasiswa diharap mempelajari lebih dalam
mengenai struktur dan fungsi masing-masing jaringan.
Untuk mengetahui struktur dan macam-macam jaringan
penyusun tubuh tumbuhan dan hewan, maka dilakukanlah praktikum pengamatan
mikroskopis jarinagn hewan dan tumbuhan.
B.
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ
tumbuhan dan hewan.
C.
Manfaat praktikum
Agar mahasiswa lebih mengetahui jaringan-jaringan
penyusun organ tubuh hewan dan tumbuhan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan
atas jaringan muda ( meristem ) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan
parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Berbagai jaringan tersebut
menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan. Sedangkan pada tubuh hewan dibedakan
menjadi lima macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan
penyokong, jarinagn otot, jaringan saraf dan jaringan darah (Tim
pengajar, 2010).
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ.
Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histology, dan cabang
biologi yang mempelajari jaringan dalam biologi dengan penyakit adalah
histopatology (Anonim, 2008)
Jaringan adalah sekelompok sel yang fungsinya sama
dan saling berinteraksi. Walaupun sel hewan dan tumbuhan tidak memiliki banyak
perbedaan, namun bentuk, susunan dan pembagian jaringannya sanagat berbeda.
Karenanya penjelasan lebih lanjut mengenai jaringan hewan dan tumbuhan akan
kita pisahkan ( Ilham, 2003 ).
A.
Jaringan Tumbuhan
1.
Jaringan Muda ( Meristem )
Ada
dua macam meristem yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Pada
tempat-tempat tertentu pada tumbuhan dewasa ada jaringannya tetap meristematis,
yakni sel-selnya senantiasa membelah yang dinamakan titik tumbuh, meristemnya
disebut meristem primer.
Berdasarkan
asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi 3 macam yaitu ; promeristem, meristem
primer dan meristem sekunder.
a.
Promeristem
Adalah
suatu jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih ada dalam masa
embrional.
b.
Meristem Primer
Adalah
suatu jaringan meristem yang ada pada tempat-tempat tertentu pada tumbuhan
dewasa, dan masih bersifat membelah diri. Jaringan ini terdapat pada ujung
batang, kuncup, ujung akar dan menyebabkanpertumbuhan primer.
c.
Meristem Sekunder
Adalah suatu jaringan
meristem yang berasal dari meristem primer. Pada pertumbuhan selanjutnya akan
menjadi sel-sel bersifat meristematik ( aktif membelah ). Misalnya : kambium,
yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae ( Riandari, 2009 )
2.
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang telah mengalami fungsi khusus, tersusun atas
sel-sel yang tidak membelah lagi,
dinding selnya telah mengalami penebalan, plasma selnya tidak berkurang atau
sedikit dan vakuolanya telah bersatu menjadi besar. Berdasarkan fungsinya,
jaringan dewasa dibedakan menjadi :
a.
Jaringan dasar ( parenkim )
b.
Jaringan pelindung ( epidermis )
c.
Jaringan pengangkut
d.
Jaringann gabus
2.1. Jaringan Dasar
( Parenkim )
Sebagian
besar organ tanaman tersusun dari jaringan parenkim. Jaringan ini menyusun
berkas pengangkutan, batang, akar, buah dan bunga. Jaringan parenkim terdiri
dari sel-sel tipis dari heniselulosa dab mempunyai ruang antar sel. Parenkim
berfungsi untuk asimilasi, cadangan makanan, respirasi dan eskresi. Sehubungan
dengan fungsinya jaringan parenkim mengandung bahan-bahan seperti kloroplas
untuk fosintesis, leukoplas, kristal-kristal dan tetes minyak.
2.2. Jaringan
Pelindung ( Epidermis )
Umumnya
terdiri dari selapis sel yang menyelubungi seluruh bagian tubuh tumbuhan,
bagian-bagian tertentu yang tidak memiliki epidermis misalnya tudung akar dan
meristem. Fungsi epidermis :
a.
Melindungi bagian-bagian dalam terhadap
faktor-faktor luar, sinar matahari, panas, angin, hujan dan sebagainya.
b.
Memberikan kekuatan mekanik
c.
Fungsi optis ( seperti lensa )
d.
Dengan adanya kutikula dan lapisan lilin
dari trikoma epidermis mengurangi penguapan.
Pada akar epidermis tidak berkutikula dan lapisan
lilin. Jadi fungsi epidermis sebagai
penyerap air, makanan dan garam-garam dari dalam tanah. Pada epidermisterdapat
sel-sel tambahan misalnyaa stomata dan trikoma.
2.3. Jaringan Pengangkut
Tumbuhan
tingkat tinggi mempunyai jaringan pengangkutann makanan. Pengangkutan zat-zat
makanan ada yang ke arah atas dan ada yang ke arah bawah.
Unsur-unsur
sistem pengangkutan dibagi menjadi dua yaitu : Buluh-buluh yang mengangkut air
dan garam-garam (xylem) dan buluh-buluh yang mengangkut hasil fotosintesis
(floem).
a.
Xylem
Jaringan
ini terdiri dari unsur-unsur vasal dan
trakeal. Yang termasuk unsur-unsur ini adalah trakea, trakeida, serabut
trakeida dan parenkim kayu. Trakea adalah pengangkutan air dan garam yang relatif merupakan buluh
besar dan panjang, berbentuk tong, didingnya tebal. Penebalan biasanya mempunyai tipe cincin, spiral, jala, tangga
atau noktah. Trakeida yaitu terletak dalam sekatnya yang tidak ada perforasi
sama sekali. Trakeida biasanya berupa sel tersendiri yang panjang, berbentuk
pipa, sekat-sekatnya tidak larut, tetapi mempunyai banyak noktah. Penebalan
pada dindingnya seperti pada trakea .
b.
Floem
Floem
dinamakan unsur-unsur kribral, terdiri dari : sel-sel kambiform, buluh-buluh
tapisan, sel-sel pengantar, parenkim pengangkut, sel-sel kambiform panjang,
berdinding tipis, ujungnya lancip seperti serabut, mempunyai plasma dan noktah ( Ilham, 2003 ).
B. Jaringan
Hewan
1. Jaringan
Epitel
Jaringan
epitel merupakan salah-satu jaringan dasar penyusun organ tubuh. Jaringan ini
tersusun atas kumpulan sel-sel yang saling berikatan erat sehingga membentuk
lapisan sel yang menutupi permukaan tubuh atau organ tubuh dan melapisi
rongga-rongganya, dan menyusun kelenjar-kelenjar.
Ciri-ciri
umum jaringan epitel yaitu, sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga
membentuk lapisan sel, bentuk sel dan bentuk inti bervariasi, mempunyai lamina
basalis, mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan fungsinya.
Klasifikasi
jaringan epitel, menurut struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi
dua golongan umum, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu
terdapat dua macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel
pergerakan.
Jaringan
epitel penutup ( covering epithelia ) dibagi menjadi : epitel sederhana atau
epitel berlapis tunggal , epitel berlapis banyak, epitel berlapis semu, dan
epitel transisional.
Jaringan
epitel kelenjar ( Glandular epithelia ) dibentuk oleh sel-sel khusus,
menghasilkan sekret atau getahan cair yang berupa enzim, hormon, musin, atau
lemak.
2.
Jaringan ikat atu penyokong
Jaringan
pengikat atau biasa juga disebut jaringan ikat atau jaringan penyambung terdapat diantara
jaringan-jaringan atau organ-organ. Dipandang dari komposisi strukturalnya
jaringan ikat ini mengandung tiga komponen yaitu sel, serabut dan zat dasar.
Jaringan ikat dapat di klasifikasikan dalam jaringan ikat biasa, jaringan ikat
sifat khusus dan jaringan pengikat penyokong (penunjang).
Jaringan ikat
dapat diklasifikasikan sebagi berikut :
3.
Jaringan Otot
Jaringan
otot merupakan jaringan khusus yang berfungsi untuk pergerakan aktif, karena
tersusun atas sel-sel otot yang mempunyai kemampuan untuk berkontraksi.
Terdapat 3 tipe jaringan otot yaitu, jaringan otot rangka, jaringan otot
jantung dan jaringan otot polos.
a.
Otot Rangka
Disebut
otot rangka , karena tipe jaringan ini kebanyakan melekat pada rangka. Sel atau
serabut otot rangka berbentuk silindris, mempunyai banyak inti yang terletak di
tepi sitiplasmanya.
b.
Otot Jantung
Terdapat
khusus pada jantung, tersusun atas serabut otot lurik berbentuk silindris yang
bercabang-cabang dan beranastomosis. Ciri khas otot jantung adalah diskus
interkalaris, yaitu suatu kompleks junction yang menghubungkan sel-sel yang
berdekatan.
c.
Otot polos
Terdapat
pada organ-organ dalam, sehingga disebut juga otot visera. Disebut otot polos,
karena miofibrilnya tidak memantulkan cahaya berselang seling sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan homogen.
4.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan
khusus yang membangun sistem saraf. Pada
hewan vertebrata, jaringan saraf didistribusikan ke seluruh sebagai suatu jaringan komunikasi yang terpadu.
Jaringan saraf terdiri atas 2 macam sel yaitu, sel saraf (neuron) dan sel jaringan
antar saraf (neuroglia) (susilowati,
2000).
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari,
Tanggal : Jumat, 5 November 2010
Waktu :
Pukul 13.30 s.d. 15.30
Tempat :
Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur
FMIPA UNM Makassar
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Mikroskop
b.
Lap kasar dan lap halus
2. Bahan
a.
Preparat Awetan Jarinagn Tumbuhan
1.
Preparat awetan jaringan akar dikotil
dan monokotil
2.
Preparat awetan jaringan batang dikotil
dan monokotil
3.
Preparat awetan jaringan daun dikotil
dan monokotil
b.
Preparat Awetan Jaringan Hewan
1.
Preparat awetan epitel kubus selapis
pada medula renalis
2.
Preparat gosok tulang padat pada tulang
pipa
3.
Preparat awetan apusan darah dengan
pewarna giemsa
4.
Preparat awetan otot polos, otot lurik
dan otot jantung
5.
Preparat awetan sel purkinje pada otak
kecil
C.
Prosedur Kerja
1.
Percobaan pada Jaringan Tumbuhan
a.
Siapkan mikroskop berdasarkan urutan
tata cara penggunaannya.
b.
Ambil preparat awetan jaringan akar,
batang dan daun yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.
c.
Amati ciri struktur dan letak
masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang dan daun tersebut.
d.
Gunakan perbesaran objektif 4x untuk
melihat preparat secara keseluruhan.kemudian ganti dengan perbesaran objektif
10x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
e.
Gambarlah jaringan ketiga organ tersebut
secara keseluruhan dan sebutkan bagian-bagiannya.
f.
Bandingkan hasil pengamatan anda dengan
gambar di penuntun.
g.
Pelajari fungsi masing-masing jaringan
yang menyusun organ tumbuhan tersebut.
2.
Percobaan pada Jaringan Hewan
a.
Jaringan Epitel
1.
Amati preparat awetan epitel kubus
selapis pada medulla renalis
2.
Gunakan perbesaran objektif 10x untuk
melihat preparat secara keseluruhan kemudian ganti dengan perbesaran objektif
40x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
3.
Perhatikan sel epitel berbentuk kubus,
dengan inti sel besar yang membulat dan terletak di tengah sel. Gambar dan beri
keterangan.
4.
Bandingkan hasil pengamatan anda dengan
gambar yang ada di buku penuntun.
b.
Jaringan Penyokong
1.
Amati preparat gosok tulang padat pada
tulang pipa
2.
Gambar dan beri keterangan bagian-bagian
yang terlihat
3.
Perhatikan strukturnya dari arah
luar/tepi, adanya :
1.1.Periosteum,
berupa jaringan padat
1.2.Sistem Haversi
yang terdiri atas : saluran Havers, Lamella Havers yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran Havers, tiap
lamella mengandung osteosit dalam lakuna yang mempunyai kanalikuli.
4.
Bandingkan hasil pengamatan anda pada
gambar buku penuntun.
c.
Jaringan Saraf
1.
Amati sel purkinje pada preparat awetan
otak kecil
2.
Gambar dan beri keterangan bagian-bagian
yang terlihat
3.
Mintalah petunjuk asisten untuk melihat
sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion (stratum gangliosum) yang terdiri
atas selapis sel purkinje berbentuk botol, ini pucat dan besar, nukleolus kecil
dan gelap.
4.
Bandingkan hasil pengamatan anda dengan
gambar yang telah disediakan.
d.
Jaringan Darah
1.
Amati preparat awetan apusan darah
dengan perbesaran yang kuat.
2.
Perhatikan dan gambarlah macam-macam sel
darah (eritrosit, limfosit, monosit, leukosit, neutrofil, dan basofil) yang
terdapat dalam darah.
3.
Bandingkan hasil pengamatan anda pada
gambar buku.
e.
Jaringan Otot
1.
Amati preparat awetan jaringan otot
polos, otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran kuat.
2.
Perhatikan dan gambarlah macam-macam sel
otot, bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.
3.
Bandingkan hasil pengamatan anda pada
gambar buku.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Praktikum
Gambar Epitel Kubus
|
Gambar Otot Polos
|
Gambar Otot Lurik
|
Gambar Otot Jantung
|
Gambar akar monokotil
|
Gambar batang
monokotil
|
Gambar daun monokotil
|
Gambar akar dikotil
|
Gambar batang dikotil
|
Gambar daun dikotil
|
B.
Pembahaasan
1.
Perbedaan antara tumbuhan dikotil dan
monokotil secara umum (anatomi).
Dapat
diketahui bahwa perbedaan uang mencolok antara tumbuhan dikotil dan tumbuhan
monokotil terletak pada berkas pembuluh. Pada tumbuhan dikotil terlihat lebih
teratur sedangkan pada monokotil terlihat tidak teratur.
Berikut
perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil :
No.
|
Dikotil
|
Monokotil
|
1
|
Akar tunggang,berkambium
|
Akar serabut, tidak
berkambiun
|
2
|
Batas anatara ujung
akar dengan kaliptra tidak jelas
|
Batas antara ujung
akar dengan kaliptra jelas
|
3
|
Xilem di dalam dari
floem
|
Xilem dan floem
berselang-seling
|
4
|
Batang berkambium, bercabang
|
Batang tak
berkambium, tak bercabang
|
5
|
Empulur sempit atau
tidak mempunyai empulur pada pusat akar.
|
Empulur yang luas
p[ada bagian akar
|
6
|
Tipe ikatan pembuluh
batang kolateral terbuka, letaknya teratur
|
Tipe ikatan pembuluh
batang koleteral tertutup, letaknya tersebar.
|
7
|
Perisikel membentuk cabang, kambium dan kambium gabus
|
Perisikel hanya
membentuk cabang akar
|
8
|
Mempunyai kambium
vaskular, sehingga dapat tumbuh membesar
|
Tidak mempunyai
kambium vaskular, sehingga tidak dapat bertumbuh besar
|
9
|
Tidak mempunyai
meristem interkalar
|
Mempunyai meristem
interkalar
|
10
|
Pertulangan daun
menjari atau menyirip
|
Pertulangan daun
sejajar atau melengkung
|
11
|
Memiliki jaringan
tiang
|
Tidak memiliki
jaringan tiang
|
12
|
Jumlah bagian-bagian
bunga umumnya 4, 5 atau kelipatannya
|
Jumlah bagian bunga
umumnya 3 atau kelipatannya
|
13
|
Ujung akar lembaga
maupun pucuk tak diselubungi suatu sarung pelindung.
|
Ujung akar lembaga
maupun pucuk di lindungi oleh sarung
-
Koleoptil
-
koleoriza
|
2.
Perbedaan antara otot polos, otot lurik
dan otot jantung.
a. Otot
polos hanya memilki satu inti sel dan terletak ditengah-tengah, kontraksinya
tidak di bawah kesadaran.
b. Otot
lurik, memiliki inti sel banyak dan terletak dibagian tepi sel, bekerja di
bawah kesadaran.
c. Otot
jantung, memiliki satu atau dua buah inti sel dan terletak dibagian pusat,
bekerja di luar kesadaran.
3.
Pembagian jaringan epitel
Jaringan
epitel merupakan salah-satu jaringan dasar penyusun organ tubuh. Jaringan ini
tersusun atas kumpulan sel-sel yang saling berikatan erat sehingga membentuk
lapisan sel yang menutupi permukaan tubuh atau organ tubuh dan melapisi
rongga-rongganya, dan menyusun kelenjar-kelenjar.
Ciri-ciri
umum jaringan epitel yaitu, sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga
membentuk lapisan sel, bentuk sel dan bentuk inti bervariasi, mempunyai lamina
basalis, mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan fungsinya.
Klasifikasi
jaringan epitel, menurut struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi
dua golongan umum, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu
terdapat dua macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel
pergerakan.
Jaringan
epitel penutup ( covering epithelia ) dibagi menjadi : epitel sederhana atau
epitel berlapis tunggal , epitel berlapis banyak, epitel berlapis semu, dan
epitel transisional.
Jaringan
epitel kelenjar ( Glandular epithelia ) dibentuk oleh sel-sel khusus,
menghasilkan sekret atau getahan cair yang berupa enzim, hormon, musin, atau
lemak.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan
atas jaringan muda ( meristem ) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan
parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Berbagai jaringan tersebut
menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan. Sedangkan pada tubuh hewan dibedakan
menjadi lima macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan
penyokong, jarinagn otot, jaringan saraf dan jaringan darah.
Jaringan pada tubuh tunbuhan terdiri atas jaringan
epidermis, jaringan parenkin, jaringan penyokong dan jaringan gabus. Sedangkan
pada tubuh hewan terdiri atas jaringan epitel yaitu, epitel pipih, epitel
kubus, epitel transisi, epitel silindris dan epitel lemak.jaringan penyokong
yaitu, jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan saraf yaitu,
sensorik, motorik dan penghubung. Jaringan otot yaiti otot polos, otot lurik
dan otot jantung. Dan jaringan darah
B.
Saran
1.
Sebaiknya pada saat melakukan praktikum,
dilakukan secara teliti agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum
bisa lebih baik.
2.
Sebaiknya laboratorium menyiapkan meja
praktikum dengan bentuk lingkaran agar kerjasama antara praktikan dapat terjaga
sehingga hasil praktikum bisa lebih baik.
3.
Sebaiknya preparat yang disediakan
adalah preparat yang layak untuk dipakai , agar mahasiswa mengetahui apa-apa
yang berkaitan dengan jaringan melalui pengamatannya sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim .2008. Jaringan. http:// id.
Wikipedia.org / wiki / jaringan. Diakses 18
November
2008.
Ilham, Latunra. 2003. Diktat
Biologi Dasar. Program Tingkat Pertama Bersama UH.
Riandari, Henny. 2009. Theory and
Aplication of Biology. Yogyakarta : Gadjah
mada
university press.
Susilowati, dkk. 2000. Petunjuk
Praktikum Biologi Hewan, Fisiologi Tumbuhan,
Zoologi
Vertebrata, Struktur Hewan, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
Universitas
Negeri Malang.
Tim Dosen Biologi 2010. Penuntun
Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM.
PERTANYAAN :
1.
Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana
letaknya, berapa banyak inti dalam setiap sel?
2.
Kumpulan serabut sel otot lurik disebut
apa, berapa banyak inti pada setiap serabut?
3.
Apa perbedaan mendasar antara sel otot
polos, otot lurik, dan otot jantung yang anda temukan?
4.
Apa yang disebut lamella, lakuna,
kanalikuli, da apa fungsi dari saluran havers?
JAWABAN :
1.
Bentuk sel otot polos yaitu terdiri atas
sel-sel berbentuk seperti gelendong/ kumpulan halus yang panjang antara 30-200
mm, letaknya dibagian tengah, banyak inti dalam setiap sel adalah satu.
2.
Kumpulan serabut otot lurok disebut
fasicula dan mempunyai banyak inti yang terletak di bagian tepi.
3.
Perbedaan mendasar antara otot polos, otot lurik dan otot jantung
adalah ;
d.
Otot polos hanya memilki satu inti sel
dan terletak ditengah-tengah, kontraksinya tidak di bawah kesadaran.
e.
Otot lurik, memiliki inti sel banyak dan
terletak dibagian tepi sel, bekerja di bawah kesadaran.
f.
Otot jantung, memiliki satu atau dua
buah inti sel dan terletak dibagian pusat, bekerja di luar kesadaran.
4.
a. Lamella ; substansi matriks dasar yang tersusun
konsentris dalam havers
c.
Lakuna ; rongga kecil yang terdapatdi
antara lamella yang ditempati sel-sel atosit.
d.
Kanalikuli : saluran kecil yang
menghubungkan lakuna yang satu dengan
lakuna yang lain
e.
Saluran havers berfungsi : sebagai
saluran tempat saraf dan pembuluh darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar