Sabtu, 21 April 2012

Laporan 3 Biologi dasar


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat tumbuhan, baik yang berukuran kecil maupun yang berukuran besar. Apabila tubuh suatu organisme diamati,b kita akan melihat bagian-bagian utama penyusun tubuh tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan bunganya. Tanpa menggunakan alat bantu, mata kita dapat melihat bagian-bagian tersebut dengan mudah dan jelas. Jika diperhatikan lebih detail, pada bagian terluar tampak adanya kulit, di sebelah dalamnya ada kayu yang keras dan mengandung serat-serat yang kuat. Namun bila kita ingin mengamati struktur tumbuhan yang lebih komplek, kita akan mendapatkan bagian-bagian yang semakin kecil. Hingga pada akhirnyaakan diperoleh satuan terkecil yang biasa disebut dengan sel.
Seperti halnya pada tubuh tumbuhan, tubuh hewan pun terdiri atas sel yang tersusun berdasarkan srtuktur dan fungsinya masing-masing. Kumpulan dari sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai srtuktur serta fungsi yanng sama inilah yang biasa disebut dengan jaringan. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.
Jika dibandingkan antara struktur tubuh tumbuhan dan struktur tubuh hewan tentunya  struktur tubuh hewan jauh lebih rumit dari pada struktur hewan. Diantaranya ada jaringan yang berfungsi melapisi bagian luar hewan dapat bergerak, ada juga jaringan yang membentuk tubuh hewan tersebut, bahkan semua yang menyusun tubuh hewan dan memiliki fungsi masing-masing adalah jaringan hewan itu sendiri. Berdasarkan semua kegunaan jaringan ini maka mahasiswa diharap mempelajari lebih dalam mengenai struktur dan fungsi masing-masing jaringan.
Untuk mengetahui struktur dan macam-macam jaringan penyusun tubuh tumbuhan dan hewan, maka dilakukanlah praktikum pengamatan mikroskopis jarinagn hewan dan tumbuhan.
B.     Tujuan Praktikum
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan hewan.
C.     Manfaat praktikum
Agar mahasiswa lebih mengetahui jaringan-jaringan penyusun organ tubuh hewan dan tumbuhan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda ( meristem ) dan jaringan dewasa yang terdiri dari  jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Berbagai jaringan tersebut menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan. Sedangkan pada tubuh hewan dibedakan menjadi lima macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong, jarinagn otot, jaringan saraf dan jaringan darah  (Tim pengajar, 2010).
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histology, dan cabang biologi yang mempelajari jaringan dalam biologi dengan penyakit adalah histopatology (Anonim, 2008)
Jaringan adalah sekelompok sel yang fungsinya sama dan saling berinteraksi. Walaupun sel hewan dan tumbuhan tidak memiliki banyak perbedaan, namun bentuk, susunan dan pembagian jaringannya sanagat berbeda. Karenanya penjelasan lebih lanjut mengenai jaringan hewan dan tumbuhan akan kita pisahkan ( Ilham, 2003 ).
A.    Jaringan Tumbuhan
1.      Jaringan Muda ( Meristem )
Ada dua macam meristem yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Pada tempat-tempat tertentu pada tumbuhan dewasa ada jaringannya tetap meristematis, yakni sel-selnya senantiasa membelah yang dinamakan titik tumbuh, meristemnya disebut meristem primer.
Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi 3 macam yaitu ; promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.
a.       Promeristem
Adalah suatu jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih ada dalam masa embrional.
b.      Meristem Primer
Adalah suatu jaringan meristem yang ada pada tempat-tempat tertentu pada tumbuhan dewasa, dan masih bersifat membelah diri. Jaringan ini terdapat pada ujung batang, kuncup, ujung akar dan menyebabkanpertumbuhan primer.
c.       Meristem Sekunder
Adalah suatu jaringan meristem yang berasal dari meristem primer. Pada pertumbuhan selanjutnya akan menjadi sel-sel bersifat meristematik ( aktif membelah ). Misalnya : kambium, yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae ( Riandari, 2009 )
2.      Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami fungsi khusus, tersusun atas sel-sel yang tidak membelah  lagi, dinding selnya telah mengalami penebalan, plasma selnya tidak berkurang atau sedikit dan vakuolanya telah bersatu menjadi besar. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi :
a.       Jaringan dasar ( parenkim )
b.      Jaringan pelindung ( epidermis )
c.       Jaringan pengangkut
d.      Jaringann gabus
2.1. Jaringan Dasar ( Parenkim )
Sebagian besar organ tanaman tersusun dari jaringan parenkim. Jaringan ini menyusun berkas pengangkutan, batang, akar, buah dan bunga. Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel tipis dari heniselulosa dab mempunyai ruang antar sel. Parenkim berfungsi untuk asimilasi, cadangan makanan, respirasi dan eskresi. Sehubungan dengan fungsinya jaringan parenkim mengandung bahan-bahan seperti kloroplas untuk fosintesis, leukoplas, kristal-kristal dan tetes minyak.
2.2. Jaringan Pelindung ( Epidermis )
Umumnya terdiri dari selapis sel yang menyelubungi seluruh bagian tubuh tumbuhan, bagian-bagian tertentu yang tidak memiliki epidermis misalnya tudung akar dan meristem. Fungsi epidermis :
a.       Melindungi bagian-bagian dalam terhadap faktor-faktor luar, sinar matahari, panas, angin, hujan dan sebagainya.
b.      Memberikan kekuatan mekanik
c.       Fungsi optis ( seperti lensa )
d.      Dengan adanya kutikula dan lapisan lilin dari trikoma epidermis mengurangi penguapan.
Pada akar epidermis tidak berkutikula dan lapisan lilin. Jadi  fungsi epidermis sebagai penyerap air, makanan dan garam-garam dari dalam tanah. Pada epidermisterdapat sel-sel tambahan misalnyaa stomata dan trikoma.
2.3. Jaringan Pengangkut
Tumbuhan tingkat tinggi mempunyai jaringan pengangkutann makanan. Pengangkutan zat-zat makanan ada yang ke arah atas dan ada yang ke arah bawah.
Unsur-unsur sistem pengangkutan dibagi menjadi dua yaitu : Buluh-buluh yang mengangkut air dan garam-garam (xylem) dan buluh-buluh yang mengangkut hasil fotosintesis (floem).
a.       Xylem
Jaringan ini terdiri dari  unsur-unsur vasal dan trakeal. Yang termasuk unsur-unsur ini adalah trakea, trakeida, serabut trakeida dan parenkim kayu. Trakea adalah pengangkutan  air dan garam yang relatif merupakan buluh besar dan panjang, berbentuk tong, didingnya tebal. Penebalan biasanya  mempunyai tipe cincin, spiral, jala, tangga atau noktah. Trakeida yaitu terletak dalam sekatnya yang tidak ada perforasi sama sekali. Trakeida biasanya berupa sel tersendiri yang panjang, berbentuk pipa, sekat-sekatnya tidak larut, tetapi mempunyai banyak noktah. Penebalan pada dindingnya seperti pada trakea .
b.      Floem
Floem dinamakan unsur-unsur kribral, terdiri dari : sel-sel kambiform, buluh-buluh tapisan, sel-sel pengantar, parenkim pengangkut, sel-sel kambiform panjang, berdinding tipis, ujungnya lancip seperti serabut, mempunyai plasma dan noktah ( Ilham, 2003 ).
B.     Jaringan Hewan
1.      Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan salah-satu jaringan dasar penyusun organ tubuh. Jaringan ini tersusun atas kumpulan sel-sel yang saling berikatan erat sehingga membentuk lapisan sel yang menutupi permukaan tubuh atau organ tubuh dan melapisi rongga-rongganya, dan menyusun kelenjar-kelenjar.
Ciri-ciri umum jaringan epitel yaitu, sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga membentuk lapisan sel, bentuk sel dan bentuk inti bervariasi, mempunyai lamina basalis, mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan fungsinya.
Klasifikasi jaringan epitel, menurut struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi dua golongan umum, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu terdapat dua macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel pergerakan.
Jaringan epitel penutup ( covering epithelia ) dibagi menjadi : epitel sederhana atau epitel berlapis tunggal , epitel berlapis banyak, epitel berlapis semu, dan epitel transisional.
Jaringan epitel kelenjar ( Glandular epithelia ) dibentuk oleh sel-sel khusus, menghasilkan sekret atau getahan cair yang berupa enzim, hormon, musin, atau lemak.
2.      Jaringan ikat atu penyokong
Jaringan pengikat atau biasa juga disebut jaringan ikat atau  jaringan penyambung terdapat diantara jaringan-jaringan atau organ-organ. Dipandang dari komposisi strukturalnya jaringan ikat ini mengandung tiga komponen yaitu sel, serabut dan zat dasar. Jaringan ikat dapat di klasifikasikan dalam jaringan ikat biasa, jaringan ikat sifat khusus dan jaringan pengikat penyokong (penunjang).
Jaringan ikat dapat diklasifikasikan sebagi berikut :
                                                    Jaringan                  longgar
                                                    Pengikat                  padat                      Teratur
                                                                                                                 

Jaringan                            Jaringan Pengikat                        jaringan adiposa
            Pengikat                          dengan Sifat Khusus                    jarinagn elastik
                                                                                                
                                                                                                     

                                                     Jaringan Pengikat                            tulang rawan
                                                                                 
3.      Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan khusus yang berfungsi untuk pergerakan aktif, karena tersusun atas sel-sel otot yang mempunyai kemampuan untuk berkontraksi. Terdapat 3 tipe jaringan otot yaitu, jaringan otot rangka, jaringan otot jantung dan jaringan otot polos.
a.       Otot Rangka
Disebut otot rangka , karena tipe jaringan ini kebanyakan melekat pada rangka. Sel atau serabut otot rangka berbentuk silindris, mempunyai banyak inti yang terletak di tepi sitiplasmanya.
b.      Otot Jantung
Terdapat khusus pada jantung, tersusun atas serabut otot lurik berbentuk silindris yang bercabang-cabang dan beranastomosis. Ciri khas otot jantung adalah diskus interkalaris, yaitu suatu kompleks junction yang menghubungkan sel-sel yang berdekatan.
c.       Otot polos
Terdapat pada organ-organ dalam, sehingga disebut juga otot visera. Disebut otot polos, karena miofibrilnya tidak memantulkan cahaya berselang seling sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen.
4.      Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan khusus yang membangun sistem saraf.  Pada hewan vertebrata, jaringan saraf didistribusikan ke seluruh sebagai  suatu jaringan komunikasi yang terpadu. Jaringan saraf terdiri atas 2 macam sel yaitu, sel saraf (neuron) dan sel jaringan antar saraf (neuroglia) (susilowati, 2000).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada :
     Hari, Tanggal         : Jumat, 5 November 2010
     Waktu                    : Pukul 13.30 s.d. 15.30
     Tempat                   : Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur
                                            FMIPA UNM Makassar
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Lap kasar dan lap halus
2.   Bahan
a.       Preparat Awetan Jarinagn Tumbuhan
1.         Preparat awetan jaringan akar dikotil dan monokotil
2.         Preparat awetan jaringan batang dikotil dan monokotil
3.         Preparat awetan jaringan daun dikotil dan monokotil
b.      Preparat Awetan Jaringan Hewan
1.         Preparat awetan epitel kubus selapis pada medula renalis
2.         Preparat gosok tulang padat pada tulang pipa
3.         Preparat awetan apusan darah dengan pewarna giemsa
4.         Preparat awetan otot polos, otot lurik dan otot jantung
5.         Preparat awetan sel purkinje pada otak kecil
C.     Prosedur Kerja
1.      Percobaan pada Jaringan Tumbuhan
a.       Siapkan mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaannya.
b.      Ambil preparat awetan jaringan akar, batang dan daun yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.
c.       Amati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang dan daun tersebut.
d.      Gunakan perbesaran objektif 4x untuk melihat preparat secara keseluruhan.kemudian ganti dengan perbesaran objektif 10x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
e.       Gambarlah jaringan ketiga organ tersebut secara keseluruhan dan sebutkan bagian-bagiannya.
f.       Bandingkan hasil pengamatan anda dengan gambar di penuntun.
g.      Pelajari fungsi masing-masing jaringan yang menyusun organ tumbuhan tersebut.
2.      Percobaan pada Jaringan Hewan
a.       Jaringan Epitel
1.      Amati preparat awetan epitel kubus selapis pada medulla renalis
2.      Gunakan perbesaran objektif 10x untuk melihat preparat secara keseluruhan kemudian ganti dengan perbesaran objektif 40x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
3.      Perhatikan sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel besar yang membulat dan terletak di tengah sel. Gambar dan beri keterangan.
4.      Bandingkan hasil pengamatan anda dengan gambar yang ada di buku penuntun.
b.      Jaringan Penyokong
1.      Amati preparat gosok tulang padat pada tulang pipa
2.      Gambar dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat
3.      Perhatikan strukturnya dari arah luar/tepi, adanya :
1.1.Periosteum, berupa jaringan padat
1.2.Sistem Haversi yang terdiri atas : saluran Havers, Lamella Havers yang tersusun konsentris mengelilingi saluran  Havers, tiap lamella mengandung osteosit dalam lakuna yang mempunyai kanalikuli.
4.      Bandingkan hasil pengamatan anda pada gambar buku penuntun.
c.       Jaringan Saraf
1.      Amati sel purkinje pada preparat awetan otak kecil
2.      Gambar dan beri keterangan bagian-bagian yang terlihat
3.      Mintalah petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion (stratum gangliosum) yang terdiri atas selapis sel purkinje berbentuk botol, ini pucat dan besar, nukleolus kecil dan gelap.
4.      Bandingkan hasil pengamatan anda dengan gambar yang telah disediakan.
d.      Jaringan Darah
1.      Amati preparat awetan apusan darah dengan perbesaran yang kuat.
2.      Perhatikan dan gambarlah macam-macam sel darah (eritrosit, limfosit, monosit, leukosit, neutrofil, dan basofil) yang terdapat dalam darah.
3.      Bandingkan hasil pengamatan anda pada gambar buku.
e.       Jaringan Otot
1.      Amati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran kuat.
2.      Perhatikan dan gambarlah macam-macam sel otot, bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.
3.      Bandingkan hasil pengamatan anda pada gambar buku.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Praktikum
Gambar Epitel Kubus
Gambar Otot Polos

Gambar Otot Lurik
Gambar Otot Jantung

Gambar akar  monokotil
Gambar batang monokotil 

Gambar daun monokotil
Gambar akar dikotil

Gambar batang dikotil
Gambar daun dikotil

B.     Pembahaasan
1.      Perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil secara umum (anatomi).
Dapat diketahui bahwa perbedaan uang mencolok antara tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil terletak pada berkas pembuluh. Pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur sedangkan pada monokotil terlihat tidak teratur.
Berikut perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil :
No.
Dikotil
Monokotil
1
Akar tunggang,berkambium
Akar serabut, tidak berkambiun
2
Batas anatara ujung akar dengan kaliptra tidak jelas
Batas antara ujung akar dengan kaliptra jelas
3
Xilem di dalam dari floem
Xilem dan floem berselang-seling
4
Batang berkambium, bercabang
Batang tak berkambium, tak bercabang
5
Empulur sempit atau tidak mempunyai empulur pada pusat akar.
Empulur yang luas p[ada bagian akar
6
Tipe ikatan pembuluh batang kolateral terbuka, letaknya teratur
Tipe ikatan pembuluh batang koleteral tertutup, letaknya tersebar.
7
Perisikel membentuk cabang,  kambium dan kambium gabus
Perisikel hanya membentuk cabang akar
8
Mempunyai kambium vaskular, sehingga dapat tumbuh membesar
Tidak mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat bertumbuh besar
9
Tidak mempunyai meristem interkalar
Mempunyai meristem interkalar
10
Pertulangan daun menjari atau menyirip
Pertulangan daun sejajar atau melengkung
11
Memiliki jaringan tiang
Tidak memiliki jaringan tiang
12
Jumlah bagian-bagian bunga umumnya 4, 5 atau kelipatannya
Jumlah bagian bunga umumnya 3 atau kelipatannya
13
Ujung akar lembaga maupun pucuk tak diselubungi suatu sarung pelindung.
Ujung akar lembaga maupun pucuk di lindungi oleh sarung
-          Koleoptil
-          koleoriza


2.      Perbedaan antara otot polos, otot lurik dan otot jantung.
a.    Otot polos hanya memilki satu inti sel dan terletak ditengah-tengah, kontraksinya tidak di bawah kesadaran.
b.   Otot lurik, memiliki inti sel banyak dan terletak dibagian tepi sel, bekerja di bawah kesadaran.
c.    Otot jantung, memiliki satu atau dua buah inti sel dan terletak dibagian pusat, bekerja di luar kesadaran.
3.      Pembagian jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan salah-satu jaringan dasar penyusun organ tubuh. Jaringan ini tersusun atas kumpulan sel-sel yang saling berikatan erat sehingga membentuk lapisan sel yang menutupi permukaan tubuh atau organ tubuh dan melapisi rongga-rongganya, dan menyusun kelenjar-kelenjar.
Ciri-ciri umum jaringan epitel yaitu, sel-sel penyusunnya saling berikatan erat sehingga membentuk lapisan sel, bentuk sel dan bentuk inti bervariasi, mempunyai lamina basalis, mempunyai permukaan sel yang disesuaikan dengan fungsinya.
Klasifikasi jaringan epitel, menurut struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi dua golongan umum, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu terdapat dua macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel pergerakan.
Jaringan epitel penutup ( covering epithelia ) dibagi menjadi : epitel sederhana atau epitel berlapis tunggal , epitel berlapis banyak, epitel berlapis semu, dan epitel transisional.
Jaringan epitel kelenjar ( Glandular epithelia ) dibentuk oleh sel-sel khusus, menghasilkan sekret atau getahan cair yang berupa enzim, hormon, musin, atau lemak.

BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda ( meristem ) dan jaringan dewasa yang terdiri dari  jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Berbagai jaringan tersebut menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan. Sedangkan pada tubuh hewan dibedakan menjadi lima macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong, jarinagn otot, jaringan saraf dan jaringan darah.
Jaringan pada tubuh tunbuhan terdiri atas jaringan epidermis, jaringan parenkin, jaringan penyokong dan jaringan gabus. Sedangkan pada tubuh hewan terdiri atas jaringan epitel yaitu, epitel pipih, epitel kubus, epitel transisi, epitel silindris dan epitel lemak.jaringan penyokong yaitu, jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan saraf yaitu, sensorik, motorik dan penghubung. Jaringan otot yaiti otot polos, otot lurik dan otot jantung. Dan jaringan  darah
B.     Saran
1.      Sebaiknya pada saat melakukan praktikum, dilakukan secara teliti agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum bisa lebih baik.
2.      Sebaiknya laboratorium menyiapkan meja praktikum dengan bentuk lingkaran agar kerjasama antara praktikan dapat terjaga sehingga hasil praktikum bisa lebih baik.
3.      Sebaiknya preparat yang disediakan adalah preparat yang layak untuk dipakai , agar mahasiswa mengetahui apa-apa yang berkaitan dengan jaringan melalui pengamatannya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim .2008. Jaringan. http:// id. Wikipedia.org / wiki / jaringan. Diakses 18
            November 2008.
Ilham, Latunra. 2003. Diktat Biologi Dasar. Program Tingkat Pertama Bersama UH.
Riandari, Henny. 2009. Theory and Aplication of Biology. Yogyakarta : Gadjah
            mada university press.
Susilowati, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Biologi Hewan, Fisiologi Tumbuhan,
            Zoologi Vertebrata, Struktur Hewan, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
            Universitas Negeri Malang.
Tim Dosen Biologi 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM.

PERTANYAAN :
1.      Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya, berapa banyak inti dalam setiap sel?
2.      Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa banyak inti pada setiap serabut?
3.      Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot lurik, dan otot jantung yang anda temukan?
4.      Apa yang disebut lamella, lakuna, kanalikuli, da apa fungsi dari saluran havers?
JAWABAN :
1.      Bentuk sel otot polos yaitu terdiri atas sel-sel berbentuk seperti gelendong/ kumpulan halus yang panjang antara 30-200 mm, letaknya dibagian tengah, banyak inti dalam setiap sel adalah satu.
2.      Kumpulan serabut otot lurok disebut fasicula dan mempunyai banyak inti yang terletak di bagian tepi.
3.      Perbedaan mendasar antara  otot polos, otot lurik dan otot jantung adalah ;
d.      Otot polos hanya memilki satu inti sel dan terletak ditengah-tengah, kontraksinya tidak di bawah kesadaran.
e.       Otot lurik, memiliki inti sel banyak dan terletak dibagian tepi sel, bekerja di bawah kesadaran.
f.       Otot jantung, memiliki satu atau dua buah inti sel dan terletak dibagian pusat, bekerja di luar kesadaran.
4.      a.  Lamella ; substansi matriks dasar yang tersusun konsentris dalam havers
c.    Lakuna ; rongga kecil yang terdapatdi antara lamella yang ditempati sel-sel atosit.
d.   Kanalikuli : saluran kecil yang menghubungkan  lakuna yang satu dengan lakuna yang lain
e.    Saluran havers berfungsi : sebagai saluran tempat saraf dan pembuluh darah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

doo..ree..mii..

Berharap Tepukan Tangan dari Semua Orang dengan apa yang Menjadi Milikku Kelak Tentunya dengan Usaha dan Kemampuan yang Aku Miliki

Mulailah setiap pekerjaanmu dengan sebuah senyuman dan pikiran yang positif

‘when there is a will, there is a way’

L
L
I
K
D
t
u
o
b
a