Sabtu, 21 April 2012

Laporan 4 Biologi Dasar




BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Kodok ( frog ) dan katak ( toad ), adalah hewan amphibia yang hidup di dua alam yang berbeda dan  yang paling mudah dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Selain itu katak juga tidak berbisa seperti hewan-hewan lainnya. Hanya orang-orang dewasa yang biasanya merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.
Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan antomi tubuh katak sawah (Rana Carcarivora)  karena Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ  lain. Yang akan diamati pada praktikum ini adalah sistem pencernaan pada katak, sistem peredaran darah pada katak , sistem pernapasan, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi pada Rana cancarivora.
Dalam ilmu biologi sering kali katak yang digunakan sebagai bahan percobaan untuk mengetahui struktur anatomi hewan vertebrata, karena selain mudah didapatkan katak  juga memiliki sistem organ yang lengkap. Oleh karena itu untuk membuktikan bahwa katak memiliki sistem orgam yang lengkap maka kami melakukan percobaan  yang telah dilakukan oleh para ilmuan terdahulu. 
Rana cancarivora digunakan dalam praktikum sebagai preparat untuk mewakili class amphibi. Praktikum ini menggunakan rana cancarivora karena hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya. Selain itu, hewan ini mempunyai struktur morfologi dan srtuktur anatomi yang cukup mudah untuk kita amati.


B.            Tujuan Praktikum
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenali bentuk, warna dan letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ
C.            Manfaat praktikum
Agar mahasiswa lebih mengetahui bagian- bagian anatomi serta fungsi bagian tersebut pada katak.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan antomi tubuh katak sawah (Rana Carcarivora) Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan orang lain. Yang akan dianati pada praktikum ini adalah sistem pencernaan , peredaran darah, pernapasan, ekskresi, dan reproduksi (Tim Pengajar 2010).
Amphibi : rangkap, bios : hidup. Sebagiam besar dari klas ini menunjukkan bahwa hewan ini mempunyai fase kehidupan di air dan kemudian mempunyai fase kehidupan di darat. Pada kedua fase itu, struktur dan fungsinya menujukkan bahwa amphibia merupakan suatu kelompok chordata yang pertama kali kluar dari kehidupan dalam air,. Beberapa pola menunjukkan pola baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya : kaki, paru-paru, nares (nostril) yang mempunyai hubungan dengan cavum oris, dan alat penghirup atau pembau yang berfungsi baik dalam air maupun di darat (udara). Amphibia merupakan makanan bagi berbagaai macam  vertebrata lainnya. Beberapa spesies digunakan untuk pengajaran dan penelitian dalam biologi ( Jasin , 1992 ).
Untuk mengamati anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan guna memisahkan organ-organ di dalam tubuh sehingga tampak  lebih nyata bentuk maupun hubungannya antara satu organa dengan yang lainnya. Menentukan letak organ yang satu terhadap organ yang lain disebut topografi, dibedakan atas sintopi yaitu letak alat-alat tersebut terhadap alat yang lain dan skeletopi yaitu letak alat-alat terhadap permukaan atau dinding badan ( Nasir, dkk ,1994 ).
Menurut Jasin (1992), menyatakan bahwa ciri-ciri khusus katak adalah :
1.        Kulit selalu basah dan berkelenjar ( yang masih senang di air atau dekat air), tidak bersisik luar.
2.        Memiliki dua pasang kaki untuk brjalan atau berenang; berjari 4-5 atau lebih sedikit ; tidak bersirip.
3.        Terdapat dua buah nares ( lubang hidung sebelah luar ) yang menghubungkan dengan cavum oris.padanya terdapat klep untuk menolak air ( waktu dalam air ). Mata berkelopak yang dapat digerakkan ; lembar gendang pendengar terletak di sebelah luar. Mulut bergerigi dan berlidah yang dapat dijulurkan ke muka.
4.        Skeleton sebagian besar berupa tulang keras, tempurung kepalanya memiliki dua condyl; memiliki costae ( tulang rusuk ) ; tidak menempel pada sternum ( tulang dada ).
5.        Cor terbagi atas tiga ruangan, yakni dua ruang auricula ( serambi ) dan satu ruangan ventriculum (bilik ), mempunyai satu atau tiga pasang archus aorticus; erythrocyt berbentuk oval dan bernukleus.
6.        Pernapasannya dengan ingsang, paru-paru, kulit atau celah mulut ( rima oris ). Pernapasan itu dapat terpisah atau kombinasi paru-paru dan kulit atau ingsang kulit. Ingsang terdapat dalam beberapa fase dalam sejarah hidupnya; memiliki pita suara baik pada kintel mapuan pada katak.
7.        Otak memiliki 10 pasang nervi cranialis.
8.        Suhu tub uh trgantung pada lingkumngannya ( poikilothermis )
9.        Fertilisasi terjadi di luar atau di dalam tubuh, kebanyakan ovivar; berkuning telur (yolk) dan terbungkus oleh zat gelatin; membelah secara holoblastis; tidak memilki membran embryonic. Larva yang hidup di air mengalami fasemetaporphosis menjadi hewan dewasa.
Kelompok amphibi adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup di darat. Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil ( lima ujung jari-jari kaki ), meskipun jumlahnya dapat saja berkurang(... ... ... ...).
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Menurut Anonim (2010) Amfibia mempunyai ciri-ciri:
1.      tubuh diselubungi kulit yang berlendir
2.      merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
3.      mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
4.      mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
5.      matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
6.      pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
7.      berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel berikut:
Penutup tubuh
Kulit yang berlendir
Alat gerak
Dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasan
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
Habitat
Air dan darat
Suhu tubuh
Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm).
Peredaran darahnya
Tertutup
Alat penglihatan
Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
Berkembang biak
Dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Jantung
Terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
           
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik (Anonim, 2010).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada :
 Hari, Tanggal      : Jumat, 12 November 2010
 Waktu                 : Pukul 13.30 s.d. 15.30
 Tempat                : Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur
                               FMIPA UNM Makassar
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Botol pembunuh
b.      Baki bedah
c.       Alat bedah :
a.       Gunting
b.      Sedotan limon
c.       Pinset
d.      Jarum
e.       skalpel
2.   Bahan
a.  Katak
b. Kapas
c.  Kloroform/eter ( pembius )
C.    Prosedur Kerja
1.      Pengamatan Luar
a.       Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan), basahi dengan eter/kloroform, lalu memasukkannya ke dalam botol pembunuh, segera pula memasukkan katak ke dalam botol tersebut, tutup dengar rapat. Biarkan sampai katak mati.
b.      Mengeluarkan katak yang sudah tidak bergerak dan letakkan di atas baki bedah. Biarkan kapas dalam  botol dan tertutup rapat (uapnya berbahaya).
c.       Amati bagian luar katak
1.         Mata, kelopak dan selaput tidur
2.         Lubang hidung luar
3.         Tympanum (i), selaput pendengar
4.         Celah mulut
5.         Tungkai depan :
a.       Lengan atas (branchium)
b.      Lengan bawah (ante branchium)
c.       Telapak (manus)
d.      Jari-jari (digiti)
6.         Tungkai belakang :
a.       Paha (femur)
b.      Betis (erus)
c.       Telapak bersatu (pes)
d.      Jari-jari berselaput renang
7.         Kloaka (tentukan letaknya)
8.         Raba permukaan kulit dan perhatikan warnanya
d.      Menggarbar mulai arah punggung dan beri nama bagian-bagian tersebut di atas.
2.      Pembedahan
a.       Meletakkan katak pada punggungnya di atas baki bedah. Pakukan keempat kakinya dengan jarum pada lilin.
b.      Dengan pinset, jepit membujur kulit bagian perut dekat paha, angkat sedikit, gunting melintang kulit di bawah pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit tersebut.
c.       Melalui celah kulit itu, masukkan ujung gunting yang tumpul dan guntinglah kulit ke arah kepala tampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, gunting ke arah paha membujur.
d.      Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap. Periksa perlekatan kulit dan jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit melekat pada otot, sehingga terbentuk semacam kantong (saccus).
e.       Perhatikan pula bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (linea alba)
f.       Jepit pinset otot perut disamping linea alba, dan gunting melintang, sehingga terbentuk celah. Masukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulailah menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Lanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.      Singkap jaringan oto perut ke samping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan.
3.      Pengamatan Sistem Pencernaan
a.       Buka celah mulut dengan scalpel dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Amati bentuk gigi, raba pada jari geligi pada rahang atas dan gigi vomer padalangit-langit.
b.      Dengan pinset, tarik lidahnya keluar, amati bentuk dan perlekatannya,
c.       Lanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan
Amati bentuk dan warnanya :
1.      Hati sebelah kanan, ada berapa lobus, cari kantong empedu, bagaimana  warnanya.
2.      Lambung di sebelah kiri hati, angkat sedikit akan tampak duodenum dan pancreas
3.      Runut terus usus halus sampai usus tebal. Perhatikan pertemuannya.
4.      Rektum yang belok ke kloaka.
4.      Pengamatan Sistem Peredaran Darah
a.       Arah kepala dari hati, tampak jntung dalam selaput
b.      Tususk selaput pengbungkus jantung dengan jarum atau ujung scalpel sampai pecah, amati bentuk dan bagian bilik (ventrikel), serambi (antrium), kiri dan kanan, pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
c.       Gambar bagian jantung dan beri nama bagian tersebut di atas.
5.      Pengamatan sistem pernafasan
a.       Perhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.      Dengan sedotan limun yang uju ngnya dimasukkan ke dalam lubang pangkal tenggorokan (buka mulut), tiup pangkalnya perlahan, maka akan mengembung paru-paru. Amati bentuk dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.       Lepaskan jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorok (trakea)
d.      Membuat gambar bagan sistem pernapasan katak
6.    Pengamatan Sistem Ekskresi dan Reproduksi (urogenitalia)
a.       Lepaskan organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rektum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.      Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut dan amati ginjal dengan kelenjar adrenal (garis keputihan), badan lemak (corpus odiposum) kekiningan berjumbai dan saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong kemih
c.       Pada katak jantang ureter ini disebut juga ductus urospermatikus, testis terletak disebelah atas ginjal, bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa afferensia.
d.      Pada katak betina, ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Angkat sedikit ovarium, akan tampak oviduck berupa saluran berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostium) ada di dekat jantung
e.       Membuat gambar sistem urogenitalia katak. Kemubian berikan nama pada setiap bagian-bagiannya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Praktik
Gambar 1.Bentuk luar tubuh katak,pandangan dari arah punggung (dorsal)
                                                               Keterangan :
1.      Celah mulut (Covum oris)
2.      Lubang hidung luar (Maves externa)
3.      Kepala (Caput)
4.      Mata (Oculi)
5.      Selaput pendengaran (Tympanum)
6.      Jembatan orbita
7.      Badan (Caudal)
8.      Paha (Femur)
9.      Kloaka
10.  Betis (Rus)
11.  Telapak bersatu (Pes)
12.  Jari-jari dengan selaput
13.  Lengan atas (Branchium)
14.  Lengan atas (Antebranchium)
15.  Jari-jari (Digiti)
Gambar 2. Bagian mulut katak
                                                                Keterangan :
1.    Rahang atas ( maxila)
2.    Denta vamur
3.    Langit-langit (Pallatum)
4.    Rahang bawah (Mandibula)
5.    Lidah bercabang (Lingua bipida)
6.    Naves Interna





Gambar 3. Diagram sistem pencernaan katak sawah
                                                                 Keterangan :
1.    Rima oris
2.    Cavum oris
3.    Ushefagus
4.    Hepar
5.    Vasica seminalis
6.    Gaster
7.    Pankreas
8.    Intestinum
9.    Rektum
10.      kloaka




Gambar 4. Ruang jantung katak ( sirkulasi darah )
                      Keterangan :
1.    Aorta kanan
2.    Aorta kiri
3.    Serambi kanan (Antrium sinister)
4.    Bilik (Ventrikulum)
5.    Serambi kiri (Antrium Dester)









Gambar 5. Bagian sistem pernapasan katak
                             Keterangan :
1.      Trakea
2.      Broncus
3.      Bronchiolus
4.      Paru-paru kanan (Pulmo)
5.      Paru-paru kiri (Pulmo kiri)





Gambar 6. Sistem urogenitalia katak betina
                                                                    Keterangan :
1.      Badan lemak (Corpus Edikosum)
2.      Ovarium
3.      Ovum (sel telur )
4.      Oviduk
5.      Kloaka






Gambar 7. Sistem urogenitalia katak  jantan
                                                                     Keterangan :
1.    Corpus adiposum
2.    Testis
3.    Vasdeferens
4.    Vasikula Seminalis
5.    Kloaka





Gambar 8. Sistem ekskresi katak
                                                                     Keterangan :
1.    Kelenjar adrenal
2.    Ren ( ginjal )
3.    Vesikal urinaria
4.    Bledder
5.    Kloaka










B.     Pembahasan
Katak merupakan salah satu anggota dari kelaz amphibi. Fase kehidupannya di darat dan di air. Genus katak (Rana) mencakup banyak spesies, tetapi pada dsarnya struktur dan fisiologynya dikatakan serupa.

Katak adalah salah satu contoh binatang amphibi yang merupakan hewan vertebrata yang dalam perkembangan hidupnya mengalami metamorfosis,. Dimana, anatomi katak yang diamati pada percobaan tersebut, antara lain :
1.      Keadaan Luar Katak
Katak memiliki :
a.Dua buah mata dan kelopak mata. Dimana, selaput tidurnya terdapat di antara bola mata dan kelopak mata
b.Lubang hidungnya ada dua dan berukuran kecil.
c.Tympanum (selaput pendengar) ada dua di samping kiri dan kanan yang tidak jauh dari mata.
d. Pada tungkai depan, jari-jarinya berjumlah empat ruas dan tidak berselaput.
e. Pada tungkai berlakang, telapaknya bersatu, memiliki kaki sebanyak lima ruas dan berselaput renang.
f. Kloaka terdapat di bagian belakang dan berfungsi sebagai lubang pelepasan dari saluran ginjal, kelenjar kelamin dan anus.
g. Permukaan kulitnya halus dan agak licin dan berwarna-warni karena adanya butir-butir pigmen dan sel pigmen atau kromotovora.
Perlekatan kulit hanya terjadi pada tungkai belakang dan tungkai depan, sedangkan pada bagian perut tidak terjadi perlekatan kulit pada otot. Dan pada bagian tengah otot perutnya terdapat garis putih membujur sepanjang otot perut yang disebut linea alba.
Sistem dygestoria katak dimulai dari rongga mulut , kerongkongan , lambung , usus , kloaka. Ditambah dengan hati dan pankreas.
a.       Rongga mulut, terdiri dari :
1.      Gigi hanya terdapat pada rahang atas (gigi geligi) dan pada langit-langit (gigi vumer). Gigi tersebut dapat tumbuh kembali apabila mengalami tangal.
2.      Lidahnya (lingua) bercabang dan terletak pada rahang bawah bagian depan. Berfungsi untuk menangkap mangsa.
3.      Kelenjar ludah yang berfungsi membantu menelan makanan.
b.      Kerongkangan (esofagus), pada katak merupakan saluran pendek menuju ke lambung.
c.       Lambung (ventriculum), terdapat di sebelah kiri dan di belakangnya terdapat duodenum dan pangkreas. Di dalamnya makanan dicerna secara mekanik dan  kimiawi.
d.      Usus (intestium), dalam usus makanan yang sudah lumat sari-sarinya diserap oleh  pembuluh kapiler darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya dibuang melalui kloaka.
12.  Sistem sirkulasi
Pada fase berudu, jantungnya terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu bilik. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tunggal. Setelah mejadi katak, jantungnya terdiri atas tiga ruang yaitu dua serambi dan satu bilik. Dimana letak serambi (antrium) di atas ventrikel dan terbagi dua, ada di kanan dan di kiri. Dan di atas atrium terdapat percabangan yang disebut aorta.
13.  Sistem respirasi
a. Paru-paru (pulmo)
        Paru-paru katak berupa sepasang kantong tipis dan elastis, permukaan dalam dindingnya mempunyai banyak lipatan, sehingga memperluas permukaan. Dinding kantong yang tipis ini banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan. Paru-paru katak berhubungan dengan bronkus, selanjutnya dengan perantara celah tekak atau glotis dihubungkan dengan rongga mulut.
b. Kulit
                         Pernafasan dengan kulit berlangsung efektif baik di darat maupun di air. Kulit katak tipis, lembab dan kaya kapiler darah, yaitu cabang dari pembuluh nadi paru-paru kulit (arteria pulmokutanea) yang menyangkut darah kotor atau kaya CO2. di dalam kapiler kulit, darah membebaskan CO2 ke udara dan mengikat oksigen dari udara bebas yang akan diangkut oleh pembuluh darah vena pulmokutanea ke jantung untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan.
c. Selaput rongga mulut
                    Selaput ini juga digunakan untuk memasukkan oksigen yang terkandung di udara, pada rongga mulut berdifusi melalui selaput rongga mulut. Akhirnya oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke sel-sel tubuh.
14.  Sistem urogenetalia
       Alat ekskresinya berupa sepasang ginjal dari kiri dan kanan. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Fungsi ginjal adalah menyaring darah, zat-zat sisa seperti urine, garam-garam yang berlebih, air yang lebih akan diserapnya dan dikeluarkan. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih. Kantong kemih ini berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan akan menyatu di kloaka.
      Pembuahan katak bersifat ovivar (bertelur). Pembuahannya berlangsung di luar tubuh (fertilisasi eksternal) tetapi katak tidak mempunyai alat kelamin luar. Pada masa kawin sepasang katak akan ampleksus (katak jantan menempel pada punggung katak betina.
1. Pada katak betina terdapat sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Bagian belakang ovarium terdapat oviduct berupa saluran berkelok-kelok putih yang bermuara pada kloaka sedang ujungnya burupa corong yang berada di dekat jantung.
2. Katak jantan memiliki sepasang testis yang terdapat diatas ren. Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa, sperma akan melalui saluran fasa deferensia menuju ke kloaka
BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Katak ( Rana cancarivora ) merupakan hewan amphibi karena mempunyai fase kehidupan yang mula-mula di air tawar dan kemudian di darat.
2.      Susunan morfologi katak, yaitu cavum oris, nares, visus, membran niktitans, membran thympanum, digiti, manus, branchium, ante branchium, abdomen, femur, crus, pes, selaput renang dan cloaka.
3.      Sistem pencernaan katak terdiri atas oesiphagus, hepar, ventrikulus, pancreas, intestinum minor, intestinum mayor, rektum, kloaka, dan fesika falea.
4.      Sistem peredaran darah katak terdiri dari aorta sinisterdan aorta dester, trunkus arteous, antrium sinister, dan ventrikel
5.      Sistem pernapasan katak terdiri dari trakea, bromkus, bronkhiolus, alveolus dan pulmo
6.      Sistem ekskresi katak terdiri dari sepasang ginjal, ureter dan katung kemih
7.      Sistem urogenital katak jantan terdiri dari corpus adiposum, testis, ren, ureter, vesdeferensial, cloaca, bledder, sedangkan pada karak betina terdiri dari corpus adiposum, ren, astium, oviduk, ureter, cloaca, bledder dan ovarium
B.     Saran
1.      Sebaiknya pada saat melakukan praktikum, dilakukan secara teliti agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum bisa lebih baik.
2.      Sebaiknya laboratorium menyiapkan meja praktikum dengan bentuk lingkaran agar kerjasama antara praktikan dapat terjaga sehingga hasil praktikum bisa lebih baik.
3.      Sebaiknya preparat yang disediakan adalah preparat yang layak untuk dipakai , agar mahasiswa mengetahui apa-apa yang berkaitan dengan jaringan melalui pengamatannya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim .2010. Amfibia . http:// id. Wikipedia.org / wiki / jaringan. Diakses 18
            November 2008.
Jasin, Maskoeri . 1992. Zoology vertebrata . Surabaya : Sinar Wijaya.
Nasir, mochammad. 1994. Penuntun Praktikum Biologi Umum . Yogyakarta : Gadjah
            mada university press.
Tim Dosen Biologi 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM.

PERTANYAAN :
1.      Mengapa katak digolongkan dalam kelas amphibi?
2.      Mengapa warna katak mudah berubah-ubah? Faktor apakah yang biasa perubahan itu???
3.      Dimanakah melekat pangkal lidah katak? Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah seperti itu?
4.      Hati dan pankreas, bukan saluran pencernaan, tetapi termasuk dalam sistem pencernaan. Mengapa demikian?
5.      Apa sebabnya katak tidak dapat melakukan pernapasan perut? Bagaimanakah caranya katak menarik dan menghembuskan napas?
6.      Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalm jantung katak bercampur ketika meninggalkan jantung?
7.      Pada katak terjadi fertilisasi internal dan eksternal? Jelaskan mengapa demikian!
JAWABAN :
1.      Karena dapat hidup di dua tempat yaitu di darat dan di air.
2.      Karena mempunyai kromatofor(sel pigmen) yng terdiri atas : xantofas yang mengandung pigmen kuning, melanfora yang mengandung pigmen melanin menyebabkan warna coklat dan hitam dan pigmen guanfora yang mengandung kristal guanine yang menyebabkan warna biru.
Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah faktor luar karena adanya stimulasi lingkungan, misalnya gelap, panas, dingin, dan lain-lain. Sedangkan faktor dalam berupa hormon.
3.      Pangkal lidah katak melekat pada ujung cranial dari rahang bawah, manfaatnya adalah agar lidah katak cepat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsanya.
4.      Karena dalam hati dan pankreas terdapat enzim yang dapat melumatkan makanan sehingga dapat dicerna oleh usus halus.
5.      Karena katak tidak memiliki tulang rusuk dan sekat rongga sertamekanisme pernapasannya hanya diatur oleh otot rahang bawah dan otot perut.
Cara katak menarik dan menghembuskan napas:
a.       Inspirasi : rongga mulut mengecil maka udara masuk ke celah-celah terbuka menuju paru-paru dan terjadi pertukaran gas sehingga oksigen di ikat oleh darah yang ada di dalam kapiler dinding paru-paru.
b.      Ekspirasi : apabila ringga mulut mengecil maka udara di dalam paru-paru yang banyak mengandung karbon dioksida keluar.
6.      Karena jantung katak hanya memiliki sekat-sekat sehingga darah dari tubuh yang akan keluar melalui aorta.
7.      Karena fase kehidupan katak mengalami fase transisi dari air ke darat dan pembuahannya terjadi di luar tubuh , telur yang di keluarkan oleh katak betina langsung dibuahi oleh katak jantan.

1 komentar:

doo..ree..mii..

Berharap Tepukan Tangan dari Semua Orang dengan apa yang Menjadi Milikku Kelak Tentunya dengan Usaha dan Kemampuan yang Aku Miliki

Mulailah setiap pekerjaanmu dengan sebuah senyuman dan pikiran yang positif

‘when there is a will, there is a way’

L
L
I
K
D
t
u
o
b
a