BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kodok
( frog ) dan katak ( toad ), adalah hewan amphibia yang hidup di dua alam yang
berbeda dan yang paling mudah dikenal
orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena
bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak
membahayakan. Selain itu katak
juga tidak berbisa seperti hewan-hewan lainnya. Hanya
orang-orang dewasa yang biasanya merasa jijik atau takut yang tidak beralasan
terhadap kodok.
Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan
antomi tubuh katak sawah (Rana
Carcarivora) karena Anatomi katak
dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata.
Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati
bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ
lain. Yang akan diamati pada praktikum ini adalah sistem pencernaan pada
katak, sistem peredaran darah pada katak , sistem pernapasan, sistem ekskresi,
dan sistem reproduksi pada Rana cancarivora.
Dalam
ilmu biologi sering kali katak yang digunakan sebagai bahan percobaan untuk
mengetahui struktur anatomi hewan vertebrata, karena selain mudah didapatkan
katak juga memiliki sistem organ yang
lengkap. Oleh karena itu untuk membuktikan bahwa katak memiliki sistem orgam
yang lengkap maka kami melakukan percobaan
yang telah dilakukan oleh para ilmuan terdahulu.
Rana
cancarivora digunakan dalam praktikum sebagai preparat untuk mewakili class
amphibi. Praktikum ini menggunakan rana cancarivora karena hewan ini tidak
berbisa sehingga tidak berbahaya. Selain itu, hewan ini mempunyai struktur
morfologi dan srtuktur anatomi yang cukup mudah untuk kita amati.
B.
Tujuan Praktikum
Setelah
melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenali bentuk, warna dan
letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ
C.
Manfaat praktikum
Agar mahasiswa lebih mengetahui bagian- bagian
anatomi serta fungsi bagian tersebut pada katak.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Tubuh hewan
terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan
dilakukan pengamatan susunan antomi tubuh katak sawah (Rana Carcarivora) Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum
organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan
diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan
hubungannya dengan orang lain. Yang akan dianati pada praktikum ini adalah
sistem pencernaan , peredaran darah, pernapasan, ekskresi, dan reproduksi (Tim Pengajar 2010).
Amphibi : rangkap, bios : hidup. Sebagiam
besar dari klas ini menunjukkan bahwa hewan ini mempunyai fase kehidupan di air
dan kemudian mempunyai fase kehidupan di darat. Pada kedua fase itu, struktur
dan fungsinya menujukkan bahwa amphibia merupakan suatu kelompok chordata yang
pertama kali kluar dari kehidupan dalam air,. Beberapa pola menunjukkan pola
baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat, misalnya : kaki, paru-paru, nares
(nostril) yang mempunyai hubungan dengan cavum oris, dan alat penghirup atau
pembau yang berfungsi baik dalam air maupun di darat (udara). Amphibia
merupakan makanan bagi berbagaai macam
vertebrata lainnya. Beberapa spesies digunakan untuk pengajaran dan
penelitian dalam biologi ( Jasin , 1992
).
Untuk mengamati anatomi suatu hewan
diperlukan pembedahan guna memisahkan organ-organ di dalam tubuh sehingga
tampak lebih nyata bentuk maupun
hubungannya antara satu organa dengan yang lainnya. Menentukan letak organ yang
satu terhadap organ yang lain disebut topografi, dibedakan atas sintopi yaitu
letak alat-alat tersebut terhadap alat yang lain dan skeletopi yaitu letak
alat-alat terhadap permukaan atau dinding badan ( Nasir, dkk ,1994 ).
Menurut Jasin (1992), menyatakan bahwa
ciri-ciri khusus katak adalah :
1.
Kulit
selalu basah dan berkelenjar ( yang masih senang di air atau dekat air), tidak
bersisik luar.
2.
Memiliki
dua pasang kaki untuk brjalan atau berenang; berjari 4-5 atau lebih sedikit ;
tidak bersirip.
3.
Terdapat
dua buah nares ( lubang hidung sebelah luar ) yang menghubungkan dengan cavum
oris.padanya terdapat klep untuk menolak air ( waktu dalam air ). Mata
berkelopak yang dapat digerakkan ; lembar gendang pendengar terletak di sebelah
luar. Mulut bergerigi dan berlidah yang dapat dijulurkan ke muka.
4.
Skeleton
sebagian besar berupa tulang keras, tempurung kepalanya memiliki dua condyl;
memiliki costae ( tulang rusuk ) ; tidak menempel pada sternum ( tulang dada ).
5.
Cor
terbagi atas tiga ruangan, yakni dua ruang auricula ( serambi ) dan satu
ruangan ventriculum (bilik ), mempunyai satu atau tiga pasang archus aorticus;
erythrocyt berbentuk oval dan bernukleus.
6.
Pernapasannya
dengan ingsang, paru-paru, kulit atau celah mulut ( rima oris ). Pernapasan itu dapat terpisah atau kombinasi paru-paru
dan kulit atau ingsang kulit. Ingsang terdapat dalam beberapa fase dalam
sejarah hidupnya; memiliki pita suara baik pada kintel mapuan pada katak.
7.
Otak
memiliki 10 pasang nervi cranialis.
8.
Suhu
tub uh trgantung pada lingkumngannya ( poikilothermis )
9.
Fertilisasi
terjadi di luar atau di dalam tubuh, kebanyakan ovivar; berkuning telur (yolk) dan
terbungkus oleh zat gelatin; membelah secara holoblastis; tidak memilki membran
embryonic. Larva yang hidup di air mengalami fasemetaporphosis menjadi hewan
dewasa.
Kelompok amphibi
adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup di darat. Pada dasarnya mereka
memiliki pentadaktil ( lima ujung jari-jari kaki ), meskipun jumlahnya dapat
saja berkurang(... ... ... ...).
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua
alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan
telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai
berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang.
Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi
hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering
dan bernapas dengan paru-paru.
Menurut Anonim (2010) Amfibia mempunyai ciri-ciri:
1.
tubuh
diselubungi kulit yang berlendir
2.
merupakan
hewan berdarah dingin (poikiloterm)
3.
mempunyai
jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
4.
mempunyai
dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat
di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
5.
matanya
mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam
6.
pernapasan
pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya
berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air
masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
7.
berkembang
biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh
induknya (pembuahan eksternal).
Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel
berikut:
Penutup tubuh
|
Kulit yang berlendir
|
Alat gerak
|
Dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan
berenang.
|
Alat pernapasan
|
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat
pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup
yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
|
Habitat
|
Air dan darat
|
Suhu tubuh
|
Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah
dingin/poikiloterm).
|
Peredaran darahnya
|
Tertutup
|
Alat penglihatan
|
Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana
niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
|
Berkembang biak
|
Dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh
induknya (pembuahan eksternal).
|
Jantung
|
Terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
|
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah
bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah
semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut.
Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah
salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun
berkulit licin tanpa sisik (Anonim, 2010).
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal :
Jumat, 12 November 2010
Waktu :
Pukul 13.30 s.d. 15.30
Tempat :
Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur
FMIPA UNM Makassar
B. Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Botol pembunuh
b.
Baki bedah
c.
Alat bedah :
a.
Gunting
b.
Sedotan limon
c.
Pinset
d.
Jarum
e.
skalpel
2.
Bahan
a. Katak
b. Kapas
c. Kloroform/eter ( pembius )
C.
Prosedur
Kerja
1.
Pengamatan
Luar
a.
Mematikan
katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan),
basahi dengan eter/kloroform, lalu memasukkannya ke dalam botol pembunuh,
segera pula memasukkan katak ke dalam botol tersebut, tutup dengar rapat.
Biarkan sampai katak mati.
b.
Mengeluarkan
katak yang sudah tidak bergerak dan letakkan di atas baki bedah. Biarkan kapas
dalam botol dan tertutup rapat (uapnya
berbahaya).
c.
Amati
bagian luar katak
1.
Mata,
kelopak dan selaput tidur
2.
Lubang hidung luar
3.
Tympanum (i), selaput pendengar
4.
Celah mulut
5.
Tungkai depan :
a.
Lengan atas (branchium)
b.
Lengan bawah (ante branchium)
c.
Telapak (manus)
d.
Jari-jari (digiti)
6.
Tungkai belakang :
a.
Paha (femur)
b.
Betis (erus)
c.
Telapak bersatu (pes)
d.
Jari-jari berselaput renang
7.
Kloaka
(tentukan letaknya)
8.
Raba permukaan kulit dan perhatikan
warnanya
d.
Menggarbar mulai arah punggung dan beri
nama bagian-bagian tersebut di atas.
2.
Pembedahan
a.
Meletakkan katak pada punggungnya di
atas baki bedah. Pakukan keempat kakinya dengan jarum pada lilin.
b.
Dengan pinset, jepit membujur kulit
bagian perut dekat paha, angkat sedikit, gunting melintang kulit di bawah
pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit tersebut.
c.
Melalui celah kulit itu, masukkan ujung
gunting yang tumpul dan guntinglah kulit ke arah kepala tampai gunting
tertumbuk. Membalik ke celah tadi, gunting ke arah paha membujur.
d.
Menggunting kulit ke arah samping kiri
dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap. Periksa perlekatan kulit dan
jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit melekat pada otot, sehingga
terbentuk semacam kantong (saccus).
e.
Perhatikan pula bagian tengah otot
perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (linea alba)
f.
Jepit pinset otot perut disamping linea
alba, dan gunting melintang, sehingga terbentuk celah. Masukkan ujung gunting
yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulailah menggunting ke arah kepala
sampai bawah rahang. Lanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.
Singkap jaringan oto perut ke samping
kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan.
3.
Pengamatan Sistem Pencernaan
a.
Buka celah mulut dengan scalpel dan
pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Amati bentuk gigi, raba pada jari geligi
pada rahang atas dan gigi vomer padalangit-langit.
b.
Dengan pinset, tarik lidahnya keluar,
amati bentuk dan perlekatannya,
c.
Lanjutkan pengamatan rongga perut yang
berisi jeroan
Amati bentuk dan
warnanya :
1.
Hati sebelah kanan, ada berapa lobus,
cari kantong empedu, bagaimana warnanya.
2.
Lambung di sebelah kiri hati, angkat
sedikit akan tampak duodenum dan pancreas
3.
Runut terus usus halus sampai usus
tebal. Perhatikan pertemuannya.
4.
Rektum yang belok ke kloaka.
4.
Pengamatan Sistem Peredaran Darah
a.
Arah kepala dari hati, tampak jntung
dalam selaput
b.
Tususk selaput pengbungkus jantung
dengan jarum atau ujung scalpel sampai pecah, amati bentuk dan bagian bilik
(ventrikel), serambi (antrium), kiri dan kanan, pembuluh nadi utama (trunkus
arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta
(kiri dan kanan).
c.
Gambar bagian jantung dan beri nama
bagian tersebut di atas.
5.
Pengamatan sistem pernafasan
a.
Perhatikan bagian sebelah kanan hati dan
sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.
Dengan sedotan limun yang uju ngnya
dimasukkan ke dalam lubang pangkal tenggorokan (buka mulut), tiup pangkalnya
perlahan, maka akan mengembung paru-paru. Amati bentuk dan warna paru-paru,
pembuluh darah pada paru-paru.
c.
Lepaskan jantung dengan gunting, sehingga
tampak batang tenggorok (trakea)
d.
Membuat gambar bagan sistem pernapasan
katak
6. Pengamatan Sistem Ekskresi dan Reproduksi
(urogenitalia)
a.
Lepaskan organ-organ pencernaan, mulai
pada lambung sampai pada rektum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.
Akan tampak sepasang ginjal bulat
lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut dan amati ginjal dengan
kelenjar adrenal (garis keputihan), badan lemak (corpus odiposum) kekiningan
berjumbai dan saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong kemih
c.
Pada katak jantang ureter ini disebut
juga ductus urospermatikus, testis terletak disebelah atas ginjal, bulat lebih
kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa afferensia.
d.
Pada katak betina, ada sepasang ovarium
di bagian kiri dan kanan. Angkat sedikit ovarium, akan tampak oviduck berupa
saluran berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa
corong (ostium) ada di dekat jantung
e.
Membuat gambar sistem urogenitalia
katak. Kemubian berikan nama pada setiap bagian-bagiannya.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Praktik
Gambar 1.Bentuk luar
tubuh katak,pandangan dari arah punggung (dorsal)
Keterangan :
1.
Celah mulut
(Covum oris)
2.
Lubang hidung
luar (Maves externa)
3.
Kepala (Caput)
4.
Mata (Oculi)
5.
Selaput
pendengaran (Tympanum)
6.
Jembatan orbita
7.
Badan (Caudal)
8.
Paha (Femur)
9.
Kloaka
10. Betis (Rus)
11. Telapak bersatu (Pes)
12. Jari-jari dengan selaput
13. Lengan atas (Branchium)
14. Lengan atas (Antebranchium)
15. Jari-jari (Digiti)
|
Gambar 2. Bagian
mulut katak
Keterangan :
1.
Rahang atas ( maxila)
2.
Denta vamur
3.
Langit-langit (Pallatum)
4.
Rahang bawah (Mandibula)
5.
Lidah bercabang (Lingua bipida)
6.
Naves Interna
|
Gambar 3. Diagram
sistem pencernaan katak sawah
Keterangan :
1.
Rima oris
2.
Cavum oris
3.
Ushefagus
4.
Hepar
5.
Vasica seminalis
6.
Gaster
7.
Pankreas
8.
Intestinum
9.
Rektum
10. kloaka
|
Gambar 4. Ruang
jantung katak ( sirkulasi darah )
Keterangan :
1.
Aorta kanan
2.
Aorta kiri
3.
Serambi kanan (Antrium sinister)
4.
Bilik (Ventrikulum)
5.
Serambi kiri (Antrium Dester)
|
Gambar 5. Bagian
sistem pernapasan katak
Keterangan :
1.
Trakea
2.
Broncus
3.
Bronchiolus
4.
Paru-paru kanan (Pulmo)
5.
Paru-paru kiri (Pulmo kiri)
|
Gambar 6. Sistem
urogenitalia katak betina
Keterangan :
1.
Badan lemak (Corpus Edikosum)
2.
Ovarium
3.
Ovum (sel telur )
4.
Oviduk
5.
Kloaka
|
Gambar 7. Sistem
urogenitalia katak jantan
Keterangan :
1.
Corpus adiposum
2.
Testis
3.
Vasdeferens
4.
Vasikula Seminalis
5.
Kloaka
|
Gambar 8. Sistem
ekskresi katak
Keterangan :
1.
Kelenjar adrenal
2.
Ren ( ginjal )
3.
Vesikal urinaria
4.
Bledder
5.
Kloaka
|
B.
Pembahasan
Katak merupakan
salah satu anggota dari kelaz amphibi. Fase kehidupannya di darat dan di air.
Genus katak (Rana) mencakup banyak spesies, tetapi pada dsarnya struktur dan
fisiologynya dikatakan serupa.
Katak adalah salah satu contoh binatang amphibi yang
merupakan hewan vertebrata yang dalam perkembangan hidupnya mengalami
metamorfosis,. Dimana, anatomi katak yang diamati pada percobaan tersebut,
antara lain :
1.
Keadaan
Luar Katak
Katak memiliki :
a.Dua buah mata dan kelopak mata. Dimana, selaput
tidurnya terdapat di antara bola mata dan kelopak mata
b.Lubang hidungnya
ada dua dan berukuran kecil.
c.Tympanum (selaput pendengar) ada dua di samping kiri
dan kanan yang tidak jauh dari mata.
d. Pada tungkai depan, jari-jarinya berjumlah empat ruas
dan tidak berselaput.
e. Pada tungkai berlakang, telapaknya bersatu, memiliki
kaki sebanyak lima ruas dan berselaput renang.
f. Kloaka terdapat di bagian belakang dan berfungsi
sebagai lubang pelepasan dari saluran ginjal, kelenjar kelamin dan anus.
g. Permukaan kulitnya halus dan agak licin dan berwarna-warni
karena adanya butir-butir pigmen dan sel pigmen atau kromotovora.
Perlekatan kulit hanya terjadi pada tungkai belakang dan
tungkai depan, sedangkan pada bagian perut tidak terjadi perlekatan kulit pada otot. Dan pada bagian
tengah otot perutnya terdapat garis putih membujur sepanjang otot perut yang
disebut linea alba.
Sistem dygestoria katak dimulai dari rongga mulut , kerongkongan , lambung , usus , kloaka. Ditambah dengan hati dan pankreas.
a.
Rongga
mulut, terdiri dari :
1.
Gigi
hanya terdapat pada rahang atas (gigi geligi) dan pada langit-langit (gigi
vumer). Gigi tersebut dapat tumbuh kembali apabila mengalami tangal.
2.
Lidahnya
(lingua) bercabang dan terletak pada rahang bawah bagian depan. Berfungsi untuk
menangkap mangsa.
3.
Kelenjar
ludah yang berfungsi membantu menelan makanan.
b.
Kerongkangan
(esofagus), pada katak merupakan saluran pendek menuju ke lambung.
c.
Lambung
(ventriculum), terdapat di sebelah kiri dan di belakangnya terdapat duodenum
dan pangkreas. Di dalamnya makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi.
d.
Usus
(intestium), dalam usus makanan yang sudah lumat sari-sarinya diserap oleh pembuluh
kapiler darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya dibuang melalui
kloaka.
12. Sistem sirkulasi
Pada fase berudu, jantungnya terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu
bilik. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tunggal. Setelah
mejadi katak, jantungnya terdiri atas tiga ruang yaitu dua serambi dan satu
bilik. Dimana letak serambi (antrium) di atas ventrikel dan terbagi dua, ada di
kanan dan di kiri. Dan di atas atrium terdapat percabangan yang disebut aorta.
13. Sistem respirasi
a. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru katak berupa
sepasang kantong tipis dan elastis, permukaan dalam dindingnya mempunyai banyak
lipatan, sehingga memperluas permukaan. Dinding kantong yang tipis ini banyak
dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan.
Paru-paru katak berhubungan dengan bronkus, selanjutnya dengan perantara celah
tekak atau glotis dihubungkan dengan rongga mulut.
b. Kulit
Pernafasan dengan kulit
berlangsung efektif baik di darat maupun di air. Kulit katak tipis, lembab dan
kaya kapiler darah, yaitu cabang dari pembuluh nadi paru-paru kulit (arteria
pulmokutanea) yang menyangkut darah kotor atau kaya CO2. di dalam kapiler
kulit, darah membebaskan CO2 ke udara dan mengikat oksigen dari udara bebas
yang akan diangkut oleh pembuluh darah vena pulmokutanea ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan.
c. Selaput
rongga mulut
Selaput ini juga digunakan untuk
memasukkan oksigen yang terkandung di udara, pada rongga mulut berdifusi
melalui selaput rongga mulut. Akhirnya oksigen tersebut diikat oleh darah dan
diedarkan ke sel-sel tubuh.
14. Sistem urogenetalia
Alat ekskresinya berupa sepasang ginjal
dari kiri dan kanan. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan
ke belakang. Fungsi ginjal adalah menyaring darah, zat-zat sisa seperti urine,
garam-garam yang berlebih, air yang lebih akan diserapnya dan dikeluarkan. Zat
sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong
kemih. Kantong kemih ini berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari
tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara
saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan akan menyatu di kloaka.
Pembuahan katak bersifat ovivar
(bertelur). Pembuahannya berlangsung di luar tubuh (fertilisasi eksternal)
tetapi katak tidak mempunyai alat kelamin luar. Pada masa kawin sepasang katak
akan ampleksus (katak jantan menempel pada punggung katak betina.
1. Pada katak betina terdapat sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan.
Bagian belakang ovarium terdapat oviduct berupa saluran berkelok-kelok putih
yang bermuara pada kloaka sedang ujungnya burupa corong yang berada di dekat
jantung.
2. Katak jantan memiliki sepasang testis yang terdapat diatas ren. Testis
berfungsi menghasilkan spermatozoa, sperma akan melalui saluran fasa deferensia
menuju ke kloaka
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Katak ( Rana cancarivora ) merupakan
hewan amphibi karena mempunyai fase kehidupan yang mula-mula di air tawar dan
kemudian di darat.
2.
Susunan morfologi katak, yaitu cavum
oris, nares, visus, membran niktitans, membran thympanum, digiti, manus,
branchium, ante branchium, abdomen, femur, crus, pes, selaput renang dan
cloaka.
3.
Sistem pencernaan katak terdiri atas
oesiphagus, hepar, ventrikulus, pancreas, intestinum minor, intestinum mayor,
rektum, kloaka, dan fesika falea.
4.
Sistem peredaran darah katak terdiri
dari aorta sinisterdan aorta dester, trunkus arteous, antrium sinister, dan
ventrikel
5.
Sistem pernapasan katak terdiri dari trakea,
bromkus, bronkhiolus, alveolus dan pulmo
6.
Sistem ekskresi katak terdiri dari
sepasang ginjal, ureter dan katung kemih
7.
Sistem urogenital katak jantan terdiri
dari corpus adiposum, testis, ren, ureter, vesdeferensial, cloaca, bledder,
sedangkan pada karak betina terdiri dari corpus adiposum, ren, astium, oviduk,
ureter, cloaca, bledder dan ovarium
B.
Saran
1.
Sebaiknya pada saat melakukan praktikum,
dilakukan secara teliti agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum
bisa lebih baik.
2.
Sebaiknya laboratorium menyiapkan meja
praktikum dengan bentuk lingkaran agar kerjasama antara praktikan dapat terjaga
sehingga hasil praktikum bisa lebih baik.
3.
Sebaiknya preparat yang disediakan
adalah preparat yang layak untuk dipakai , agar mahasiswa mengetahui apa-apa
yang berkaitan dengan jaringan melalui pengamatannya sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim .2010. Amfibia . http:// id.
Wikipedia.org / wiki / jaringan. Diakses 18
November
2008.
Jasin, Maskoeri . 1992. Zoology
vertebrata . Surabaya : Sinar Wijaya.
Nasir, mochammad. 1994. Penuntun
Praktikum Biologi Umum . Yogyakarta : Gadjah
mada
university press.
Tim Dosen Biologi 2010. Penuntun
Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM.
PERTANYAAN :
1.
Mengapa katak digolongkan dalam kelas
amphibi?
2.
Mengapa warna katak mudah berubah-ubah?
Faktor apakah yang biasa perubahan itu???
3.
Dimanakah melekat pangkal lidah katak?
Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah seperti itu?
4.
Hati dan pankreas, bukan saluran pencernaan,
tetapi termasuk dalam sistem pencernaan. Mengapa demikian?
5.
Apa sebabnya katak tidak dapat melakukan
pernapasan perut? Bagaimanakah caranya katak menarik dan menghembuskan napas?
6.
Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih
dan darah kotor dalm jantung katak bercampur ketika meninggalkan jantung?
7.
Pada katak terjadi fertilisasi internal
dan eksternal? Jelaskan mengapa demikian!
JAWABAN :
1.
Karena dapat hidup di dua tempat yaitu
di darat dan di air.
2.
Karena mempunyai kromatofor(sel pigmen)
yng terdiri atas : xantofas yang mengandung pigmen kuning, melanfora yang
mengandung pigmen melanin menyebabkan warna coklat dan hitam dan pigmen
guanfora yang mengandung kristal guanine yang menyebabkan warna biru.
Adapun faktor yang
mempengaruhinya adalah faktor luar karena adanya stimulasi lingkungan, misalnya
gelap, panas, dingin, dan lain-lain. Sedangkan faktor dalam berupa hormon.
3.
Pangkal lidah katak melekat pada ujung
cranial dari rahang bawah, manfaatnya adalah agar lidah katak cepat dijulurkan
keluar untuk menangkap mangsanya.
4.
Karena dalam hati dan pankreas terdapat
enzim yang dapat melumatkan makanan sehingga dapat dicerna oleh usus halus.
5.
Karena katak tidak memiliki tulang rusuk
dan sekat rongga sertamekanisme pernapasannya hanya diatur oleh otot rahang
bawah dan otot perut.
Cara katak menarik dan
menghembuskan napas:
a.
Inspirasi : rongga mulut mengecil maka
udara masuk ke celah-celah terbuka menuju paru-paru dan terjadi pertukaran gas
sehingga oksigen di ikat oleh darah yang ada di dalam kapiler dinding
paru-paru.
b.
Ekspirasi : apabila ringga mulut
mengecil maka udara di dalam paru-paru yang banyak mengandung karbon dioksida
keluar.
6.
Karena jantung katak hanya memiliki
sekat-sekat sehingga darah dari tubuh yang akan keluar melalui aorta.
7.
Karena fase kehidupan katak mengalami
fase transisi dari air ke darat dan pembuahannya terjadi di luar tubuh , telur
yang di keluarkan oleh katak betina langsung dibuahi oleh katak jantan.
thank you very helpful for me ..
BalasHapus